Theopilus Ginting (kanan) saat berdiskusi dengan penggiat Kopi Karo Pak RM.(ist).
KARODAILY.id,Kabanjahe – Atasi harga jual Kopi Karo yang cenderung tidak menentu, calon wakil bupati Karo nomor urut 5 Theopilus Ginting tawarkan pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di sektor pemasaran hasil pertanian dan pemberdayaan UMKM di sekitar mata rantai kopi.
Tawaran bernas itu keluar dari Theopilus Ginting saat menyambangi pengolahan Kopi Pak RM di jalan jalan Mariam Ginting Gg Murai No 9, Kelurahan Gung Negeri, Kabanjahe, Selasa (06/10/2020).
Dengan tenang, saat berdiskusi dengan penggiat usaha kopi Ramlan Meliala (RM) di pengolahan Kopi Pak RM,jalan Mariam Ginting Gg Murai No 9, Kelurahan Gung Negeri, Kabanjahe, Selasa (06/10/2020) Theo kemudian mampu melakukan lompatan cara pandang. Ia memilih dua solusi yang terbilang brilian seputar penanganan hilir pada jejaring panjang kopi di Kabupaten Karo.
Yang pertama calon wakil bupati Karo pendamping Cory Sebayang ini bicara soal urgensi pendirian Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) pemasaran hasil pertanian. Dimana nantinya, pemerintah lewat BUMD yang dibentuk akan mencari pasar Kopi Karo. BUMD ini juga sambung Theo ditugaskan membuka peluang ekspor Kopi Karo dan membantu menyalurkan/kerjasama Kopi Karo dengan produsen kopi yang besar di Indonesia.
“Dengan mem-push BUMD tadi, kita harapkan ada banyak pasar yang secara otomatis nantinya akan menjaga dan memberikan kepastian harga bagi petani Kopi Karo,” ujarnya.
Terobosan kedua menurut Theo adalah dengan meningkatkan pemberdayaan UMKM kopi Karo lewat jalan pembinaan berkelanjutan, mempermudah akses pemberian fasilitas seperti baik mesin penggiling kopi, mesin kemasan sampai membuka peluang pasar retail digital untuk Kopi Karo.
Theo berpandangan, dua solusi ini terbilang realistis dalam menghadapi tantangan petani dan mata rantai kopi yang pada akhirnya bertujuan mendongkrak perekonomian masyarakat tani,khususnya kopi.
Gagasan Theopilus Ginting pun disambut baik penggiat usaha kopi Pak RM. Menurutnya, langkah pemberdayaan UMKM kopi yang salah satunya dalam wujud pembinaan adalah jawaban dari beberapa masalah di sektor perkopian.
“Saya berharap ditingkatkan pembinaan agar ada keseragaman dalam meningkatkan kualitas, seperti adanya peraturan ceri petik merah untuk seluruh petani karena kunci kualitas kopi itu adalah salah satunya ceri petik merah,” terang Ramlan.
Pak RM pun mengamini solusi Theo pada hal yang menyangkut usaha promosi Kopi Karo di berbagai event stragegis baik provinsi, nasional maupun internasional.
“Kopi Karo yang luar biasa enak ini akan menjadi kurang maksimal diketahui jika tidak dikenal diluar. Untuk itu pemerintah harus terus bergiat mempromosikan Kopi Karo melalui even-even, pameran-pameran tingkat Provinsi, Nasional dan Internasional. Karena kopi kita banyak dibeli di luar tapi orang belum tau bahwa itu Kopi Karo. Jadi lebih gencar kita promosi” pungkasnya.(karodaily/ nanang).