Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
EkosistemFokus

Selesai Diobservasi, “Bestie” Bakal Dilepasliarkan ke Habitat Alaminya

 

Harimau Sumatera bernama Bestie yang kini masih diobservasi di Langkat.(bbksdasumut).

KARODAILY.id,Langkat – Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumatera Utara bekerjasama dengan masyarakat dan pihak terkait tangkap seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) di areal PT.RAPALA, Kabupaten Langkat, akhir Agustus 2002 kemarin.

Saat ini, Harimau Sumatera yang diberi nama “Bestie” (Besitang Indah) sedang dalam tahap observasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitat alaminya.

Penangkapan Harimau Sumatera ini sebagaimana disebutkan BBKSDA Sumut melalui akun instagram resminya @bbksda_sumut berawal dari gelar operasi bersama pihaknya dan lintas instansi.

Operasi ini dilakukan setelah BBKSDA Sumut sejak bulan Juli – Agustus 2022 mendapat banyak laporan terkait perjumpaan langsung dan tak langsung masyarakat dengan Harimau Sumatera di areal kebun rakyat maupun kebun sawit milik swasta.

Dari laporan yang ada, Harimau Sumatera kerap dijumpai di desa Bukit Mas, Kec. Besitang sampai desa Sei Serdang, Kec. Batang Serangan, Kab. Langkat.

Melihat perjumpaan yang telah mengkhawatirkan ini, sejak 18 Juli 2022, BBKSDA Sumut melakukan penanganan dengan menurunkan tim rescue yang terdiri dari BBKSDA Sumut, BBTN Gunung Leuser, YOSL-OIC, dan WCS.

Tim Resque Penangkapan Harimau Sumatera.(bbksdasumut).

Sesuai prosedur penanganan, tim operasi berusaha menghalau gerak laju Harimau Sumatera ke areal rakyat.Caranya sebagaimana disampaikan adalah dengan menggunakan alat Jeduman. Diharapkan, lewat jeduman ini usaha menghalau Harimau Sumatera agar masuk ke habitatnya di Taman Nasional Gunung Leuser ( TNGL) dapat berlangsung.

Namun, ternyata langkah itu tidak begitu tepat. BBKSDA Sumut kemudian memutuskan peningkatan operasi dari sebelumnya bersifat penanganan kearah pola resque dengan menggunakan kandang jebak sebanyak 2 unit dan kandang jebak darurat yg terbuat dari kayu sebanyak 2 unit.

Kegiatan operasi yang ditingkatkan didasari masuknya lagi sejumlah laporan. Bahkan satu diantaranya mengacu kepada laporan per tanggal 31 Agustus 20222. Pada intinya masyarakat melaporkan adanya seekor sapi yang dimangsa Harimau Sumatera di areal PT RAPALA.

Tidak mau kehilangan momen, tim resque langsung memindahkan kandang jebak ke lokasi terakhir korban harimau. Hingga akhirnya pada 30 Agustus 2022, tim berhasil menembak bius “Bestie “ sebanyak 3 kali.

Setelah itu, pada 31 Agustus 2022, pukul 07.00 WIB Harima Sumatera ditemukan telah masuk ke dalam kandang jebak. (karodaily/nang).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.