Tuesday, 26 August 2025
kontak@karodaily.id
AgronomicFokusJurnal Kabupaten

Hari Krida Pertanian, Ini Penjelasan Sejarah dan Maknanya 

Bupati Karo Antonius Ginting dan Wakil Bupati Karo Komando Tarigan bersama Plt. Kadis Pertanian Michael Purba dan insan pertanian Karo di Hari Krida Pertanian Karo 2025.(karodaily/nanang)

KARODAILY.id, Kabanjahe – Peringatan Hari Krida Pertanian 2025 berlangsung meriah. Lantas apa latar belakang gelar perayaan yang khusus di Karo ini telah masuk ke dalam Calender of Event Kabupaten Karo.

Menurut Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Michael Purba, Hari Krida Pertanian adalah kesempatan untuk mengenang dan menghargai para petani, peternak, pegawai, dan pengusaha di sektor pertanian.

Pada dasarnya, Hari Krida Pertanian adalah hari untuk bersyukur, berbangga hati, dan sekaligus hari mawas diri serta melaksanakan dharma bhakti.

Pada hari tersebut, insan pertanian mengucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan nikmat berupa kekayaan alam yang melimpah, yang mereka manfaatkan untuk kesejahteraan manusia.

Selain itu, hari tersebut juga menjadi doa dan harapan agar di tahun-tahun mendatang mereka dapat menerima rahmat yang lebih besar dari pemanfaatan kekayaan alam tersebut dengan tanggung jawab untuk tetap melestarikannya.

Insan pertanian di Karo.(ist)

Berdasarkan laman Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Kementerian Pertanian, Hari Krida Pertanian pertama kali diperingati pada tahun 1972. Tanggal 21 Juni dipilih karena alasan astronomis dan pembagian musim yang dikenal sebagai Pranata Mangsa.

Pranata Mangsa adalah sistem penanggalan yang digunakan dalam aktivitas pertanian dan peternakan seperti bercocok tanam dan penangkapan ikan. Kalender ini didasarkan pada peredaran matahari dengan satu siklus tahunan yang memiliki periode 365 atau 366 hari. Sistem ini banyak digunakan oleh para petani di Jawa.

Kalender Pranata Mangsa membagi tahun menjadi beberapa bulan yang berbeda, masing-masing menjelaskan kondisi alam yang dapat mempengaruhi kegiatan pertanian, seperti musim penyakit, hujan, angin, dan serangga.

Berbeda dengan kalender Masehi yang dimulai pada 1 Januari dan berakhir pada 31 Desember, kalender Pranata Mangsa dimulai pada 22 Juni dan berakhir pada 21 Juni.

Tanggal 21 Juni ditetapkan sebagai Hari Krida Pertanian karena menandai akhir dari satu siklus tahunan kalender Pranata Mangsa, atau satu tahun pertanian.

Bulan Juni menjadi sangat penting bagi petani karena pada bulan ini mereka melakukan panen berbagai komoditas seperti kopi, cengkeh, lada, dan padi.

Bupati dan Wakil Bupati Karo serta Forkopimda dan tamu undangan di Hari Krida Pertanian Karo 2025.(ist)

Sementara itu, pada sambutannya, Bupati Karo Antonius Ginting juga mengingatkan dunia pertanian bukan hanya tentang bercocok tanam. Tetapi lebih dari, pertanian adalah wujud dari menjaga kelangsungan hidup bangsa.

Meskipun demikian, sektor pertanian di Indonesia, Sumatera Utara dan Kabupaten Karo masih menghadapi sejumlah tantangan, antara lain menyangkut perubahan iklim, alih fungsi lahan dan berkurangnya regenerasi petani.

Dasar itu, Bupati Karo mengatakan perlunya upaya yang optimal dalam pemanfaatan sumber daya alam dan sumber daya manusia untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat.

“Mari kita jadikan Hari Krida Pertanian sebagai semangat untuk terus berinovasi, meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan, serta mengembangkan teknologi pertanian yang berkelanjutan untuk lahirnya sektor pertanian yang tangguh, berdaya saing, unggul, modern, dan memberikan kesejahteraan bagi petani Karo itu sendiri.

Wakil Ketua DPRD Karo Imanuel Sembiring serahkan penghargaan kepada insan pertanian Karo.(karodaiky/nanang)

Kegiatan Hari Krida Pertanian 2025 tampak dihadiri Bupati Karo Antonius Ginting, Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, Wakil Ketua DPRD Karo Imanuel Sembiring, Kapolres Tanah Karo AKBP Eko Yulianto, Forkopimda Karo, Kepala Balai Besar Perbenihan dan Proteksi Tanaman Perkebunan Medan, Kepala Balai Veteriner, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provsu, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Provsu, Kepala Kantor Perwakilan BI Sumatera Utara, Kacab Bank Sumut Kabanjahe, PNM Madani Kabanjahe, Pj. Sekdakab Karo, para Asisten Setdakab Karo dan para Kepala OPD Karo.

Sedangkan peserta terdiri dari seluruh Gapoktan dan petani serta penangkar benih dan insan pertanian Kabupaten Karo.

Bupati Karo Antonius Ginting dan Wakil Bupati Karo pada kegiatan itu juga berkenan memberikan sejumlah penghargaan dan hadiah kepada para penerima tanda penghargaan. Bupati dan Wakil Bupati serta tamu undangan penting lainnya juga menyempatkan diri mengunjungi 24 stan peserta dan berdialog langsung dengan mereka.(karodaily/nanang).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.