Monday, 20 October 2025
kontak@karodaily.id
FokusInspiratif

Sastrawan Remy Sylado Wafat, Mbeling Puisi dan Rahasia Nomor 23761

Remy Sylado. TEMPO/JACKY RACHMANSYAH

KARODAILY.id, Jakarta – Dunia sastra Indonesia berduka, penulis Remy Sylado meninggal dunia di usia 77 tahun, Senin, 12 Desember 2022. Kabar duka ini disampaikan langsung oleh sahabat karibnya, Boy Worang di akun Facebook pribadinya. Boy mengabarkan Remy menghembuskan nafas terakhir sekitar pukul 10.25 WIB.

“Selamat jalan Guruku, Sahabatku Remy Sylado. Semoga tenang di sisi-Nya. Yapi PA Tambayong, jasamu akan selalu dikenang. Senin, 12 Desember 22, sekitar pukul 10.35, kita kehilangan seorang Maestro, Seniman hebat ,” tulis Boy Worang.

Bernama lengkap Jadi Panda Abdiel Tambajong atau akrab disapa Remy Sylado lahir pada 12 Juli 1945 di Makassar. Dalam sesi wawancaranya dengan Tempo awal Desember 2012 lalu, Remy bercerita tentang ide julukan ikoniknya itu bermula saat ia duduk di bangku SMA di Semarang yang membentuk grup Remy Sylado Company.Remy Sylado terkadang hanya ditulis 23761.

“Itu sebenarnya diambil dari kunci pertama lirik lagu All My Loving oleh The Beatles. Angka 23761 itu notasi re-mi-si-lado,” kata Remy dikutip dari Majalah Tempo edisi 20 Januari 2013 .

Sejak usia 16 tahun, Remy sudah tertarik untuk menulis novel. Setelah lulus SMA di Semarang, Remy belajar di Akademi Teater dan Seni Rupa di Solo. Karena sering menulis, Remy tertarik menjadi reporter Harian Tempo pada 1966. Semasa menjadi reporter, Remy kerap menggelar kolom puisi dan apresiasi seni.

Remy Sylado, Joko Pinurbo, Zawawi Imron, Acep Zamzam Noor. Foto-Foto: TEMPO/Aditia Noviansyah

Hobi menulis itu berlanjut saat Remy pindah ke Bandung pada 1969. Ia semakin produktif menulis cerpen, puisi, naskah drama, novel, bahkan puisi lagu. Sekitar seribu puisi, 50 novel, 30 naskah drama, dan puluhan lagu telah ditulis pria yang tinggal di Cikarawang, Dramaga, Bogor, Jawa Barat ini.

Salah satu karya Remy yang paling fenomenal berkaitan dengan gaya penulisan puisi yang disebut “Puisi Mbeling”.

Dikutip dari situs Kemdikbud.go.id, Puisi Mbeling awalnya adalah nama kolom majalah yang khusus meliput puisi termasuk puisi Remy. Mbeling berasal dari bahasa Jawa yang berarti “nakal” atau “sulit diatur”.

Tak hanya itu, beberapa karya Remy juga diangkat ke layar lebar. Misalnya, novel berjudul ” Ca-bau-kan: Hanya Sebuah Dosa ” diubah menjadi film Ca-bau-kan. Bahkan selain menulis, Remy diketahui pernah membintangi sejumlah judul film.

Atas dedikasinya sebagai penulis serta kesetiaannya dalam menjaga ekologi, Remy menerima Jakarta Academy Award tahun lalu. Jakarta Academy Award mulai diberikan pada tahun 1975 dan penerima pertama adalah WS Rendra.

Di usianya yang ke-77, Remy Sylado menghembuskan nafas terakhirnya dan namanya akan selalu dikenang sebagai seorang maestro sastra Indonesia.(karodaily).
Sumber : TEMPO.CO

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.