Kawasan pemukiman di Kampung Asam, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi yang terancam bahaya.(karodaily/nanang)
KARODAILY.id, Berastagi – Wakil Ketua DPRD Karo, Imanuel Sembiring meminta Dinas Perkim Kab. Karo segera melakukan langkah antisipasi atas dampak rawan area longsoran di pemukiman penduduk, Lingkungan Kampung Asam, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi.
Pernyataan itu diungkapkan Imanuel Sembiring dalam menyikapi minimnya tindakan lanjutan instansi terkait atas dampak bencana yang terbilang cukup berbahaya ini.
“Kita minta agar instansi teknis seperti Dinas Perkim melakukan langkah yang nyata. Karena kita sama – sama mengetahui kondisinya cukup berbahaya sekali,”tegas Imanuel.
Politisi Partai NasDem asal Dapil Karo V yang meliputi Kecamatan Berastagi, Merdeka, dan Simpang Empat ini mengaku heran dengan lambannya respon pihak terkait atas dampak lanjutan dari tanah longsor yang berada di belakang pemukiman warga tersebut.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perkim Kab Karo, Jhon Karnanta Sembiring menyebut pihaknya masih menunggu surat dari Kantor Camat Berastagi prihal dan dampak bencana di Lingkungan Kampung Asam, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi.
Areal persawahan milik petani yang tertimbun material longsor dari Kampung Asam Berastagi.(karodaily/nanang)
Padahal, sebagaimana diketahui, bencana tanah longsor itu terjadi hampir dua bulan lalu, persisnya akhir November 2024.
Camat Berastagi, David Cardona Sembiring sama sekali bungkam dalam menyikapi masalah besar ini. Padahal ini terjadi di wilayah yang ia pimpin.
Buruknya koordinasi lintas sektor dalam penanganan persoalan ini adalah bukti dari lemahnya respon lanjutan pemerintah atas nasib rakyatnya.
Sebagaimana diketahui, satu titik kawasan pemukiman penduduk di lingkungan “Kampung Asam”, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi terancam ikut rubuh pasca peristiwa tanah longsor yang terjadi tahun 2024.
Hal ini disebabkan longsoran tanah telah menyentuh bahagian belakang rumah penduduk. Di titik ini, tanah longsor yang terjadi memiliki garis panjang sekitar 50an meter. Tinggi longsoran dari permukaan tanah ke bawah sekitar 30 meter.
Longsoran tanah di kawasan lingkungan Listrik Atas, Kelurahan Gundaling I, Berastagi.(karodaily/nanang)
Material longsoran tanah bahkan telah menutup areal persawahan sayur “daun parit” atau selada air. Sawah yang terkena dampak sama sekali tidak lagi dapat difungsikan.
Kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan. Selain memberi ancaman pada kerugian material penduduk, nyawa manusia juga dipertaruhkan.
Sementara di bawahnya, masyarakat tani tidak bisa mengolah lahan sebagai pendukung kehidupan ekonomi keluarga mereka.
Hal yang sama juga dapat diketemukan di Lingkungan Listrik Atas, Kelurahan Gundaling I. Beberapa unit rumah penduduk hadapi ancaman longsor susulan.
Pada peristiwa longsor tahun lalu, rumah milik warga di dekat bangunan salah satu gereja bergeser akibat dorongan material longsoran.(karodaily/nanang).