Mahasiswa NUS belajar bertani di Lembah Sibayak.(kd/istimewa).
KARODAILY.id,LEMBAH SIBAYAK – 22 Mahasiswa National University of Singapore (NUS) selama 12 hari laksanakan Community and Environment Services (CES) di Kabupaten Karo. Kegiatan yang salah satunya bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada mahasiswa NUS diharapkan menjadi ruang promosi lebih luas daerah Karo ke mancanegara.
Lebih lanjut menurut Mohammad Tahar dai IUVA Global selaku fasilitator kunjungan CES NUS ini, kehadiran 22 mahasiswa asal Singapura juga ditujukan untuk mempererat tali silaturahmi antar warga negara serumpun, membangun kepedulian pada negara tetangga, serta memberikan pengalaman anak-anak muda di Singapura dalam melayani masyarakat.
“Apa yang kami lakukan di Karo Indonesia adalah sesuatu yang sulit kami lakukan di negara kami. Disini mereka dapat langsung melakukan interaksi dengan siapapun, termasuk adik – adik di Rumah Baca Lembah Sibayak,”ujarnya.
Di Karo sendiri, 22 mahasiswa NUS ini diketahui mendapat serangkaian aktifitas belajar bertani,beternak lebah madu, mengajar dan membuat meja belajar bagi anak – anak di Rumah Baca Lembah Sibayak (RBLS) dan Rumah Anak Sibayak Simalem ( ASISI). Di lokasi ini, delegasi juga diketahui membagikan 100 meja belajar untuk anak-anak dan melakukan kegiatan pertunjukan seni dan budaya diantaranya tari-tarian silat, dan bermain dengan anak-anak. Sebaliknya, anak-anak Lembah Sibayak baik dari Desa Doulu Kecamatan Berastagi maupun Semangat Gunung Kecamatan Merdeka membalas dengan kebolehan di bidang tarian dan musik tradisional Karo.
Selain itu dalam 12 hari masa kunjungan dari tanggal 21 Juli hingga 2 Agustus 2019, mahasiswa juga mengunjungi Rumah Adat Karo di Desa Lingga, Museum Lingga, dan kawasan Danau Toba.Kawula muda Singapura ini juga berkesempatan melaksanakan aksi lingkungan dalam bentuk terlibat dalam aksi bersih sampah di Gunung Sibayak, dan menanam pohon di Taman Pendidikan Konservasi (TPK) kawasan Tahura Bukit Barisan.
Sedangkan Arie selaku Volunteer Leader Rumah Baca Lembah Sibayak mengatakan sangat mengapresiasi kunjungan 22 mahasiswa NUS yang selaras dengan program RBLS dalam hal pengembangan kreatifitas dan kecakapan kepada anak-anak.
“Kehadiran mahasiswa Singapura seperti ini tentu sebuah kesempatan baik untuk kita dan masyarakat dalam membuka jaringan yang luas dan memberikan kesempatan bagi anak-anak dan masyarakat untuk berani berkomunikasi langsung dengan masyarakat diluar Indonesia. (kd/nng).