KARODAILY,MARDINGDING-645 hektare areal persawahan Paya Lahlah yang meliputi kawasan Lau Mulgab, Lou Solu dan Tanjung Pamah, kecamatan Mardingding serta Batu Rongkam, Mbal bal Petarum kecamatan Lau Baleng. Lumbung padi di kabupaten Karo itu kini menyerupai danau, butuh penanganan cepat atas persoalan ini.
Dari total luasan lahan yang terkena banjir tadi, 615 Ha berada di kecamatan Mardingding dan 30 Ha di kecamatan Lau Baleng. Menurut Petugas Pengamat Hama Penyakit (PPHP) Kecamatan Mardingding, Marbin Saragih, berkembangnya luas rendaman banjir di Paya Lahlah sejak Sabtu (07/01/2017) disebabkan curah hujan sejak awal Januari 2017 ini cukup tinggi hingga data pantau mingguan menunjukkan perluasan.
“Tidak hanya padi, terdapat juga 360 ha tanaman jagung dinyatakan fuso di Paya Lahlah dan tanaman sawit sekitar 100 Ha”,ujarnya.
Marbin menambahkan, banjir kali ini merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi dengan daerah terdampak meliputi Lau Mulgab, Lau Solu dan Tanjung Pamah dengan ketinggian air mencapai 70 sampai 100 cm. Banjir kali ini terangnya sudah terjadi sejak pertengahan Desember 2016 lalu, sehingga menyebabkan tanaman jagung terendam air dan membusuk bahkan rebah.
Senada dengan Marbin, menurut Ketua Gapoktan Liang Melas, Ramlan Sembiring (46) mengatakan banjir yang terjadi sekarang merupakan yang terbesar, bahkan sejumlah jalan sentra pertanian ikut terendam banjir sehingga tidak bisa dipergunakan.
Seperti yang terlihat di jalan sentra pertanian Lau Solu-Batu Rongkam dan Lau Mulgab-Simpang Banjar. Dimana pada kedua jalan ini sama sekali tidak bisa dilalui, pada hal jalan tersebut selama ini difungsikan sebagai jalan antar pedesaan.(karodaily/nanang).