Camat Merdeka Elsa Br Surbakti , Kacab. Perumda Tirtanadi Berastagi Yan Henry Siregar dan aparatur Desa Merdeka saksikan langsung kegiatan pemasangan pipa existing di Desa Merdeka.(karodaily/nanang)
KARODAILY.id, Berastagi – Perusahaan Air Minum Daerah (Perumda) Tirtanadi mulai bangun pipa existing ke Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka,Kabupaten Karo sepanjang 1.630 meter. Langkah ini sesuai dengan kesepakatan sebelumnya atas “konflik” di sumber air Pancur Sepuluh.
Pengerjaan pengorekan jalur pipa dan penanaman pipa ukuran 3 inci mulai berlangsung sejak Rabu,(11/10/ 2023) dari titik nol yang telah disepakati hingga ke perkampungan utama Desa Merdeka.
Pada prosesnya, pekerjaan perdana langsung diawasi oleh Kepala Cabang Perumda Tirtanadi Cabang Berastagi Yan Henry Siregar,ST, Camat Kecamatan Merdeka Elsa Br Surbakti, S.STP dan para perangkat Desa Merdeka.
Kesepakatan atas hal ini terjadi hampir dua lalu. Dimana, pada Senin, (07/08/2023) pihaknya saat itu Perumda Tirtanadi diwakili Direktur Air Limbah /Plt. Direktur Air Minum Fauzan Nasution. dan masyarakat Desa Merdeka, Kecamatan Merdeka, menyangkut permintaan warga terkait distribusi air ke desa mereka yang tak lagi dapat teraliri.
Lebih lanjut, sambung Yan Henry Siregar, pipanisasi dilaksanakan oleh pihak ketiga dengan masa kerja diperkirakan sekitar lima belas hari. Proyek ini sambungnya adalah ekskusi kebijakan atas kesepakatan sebelumnya dengan Desa Merdeka.
“Kita harapkan pekerjaan yang dilandasi kesepakatan kedua pihak ( Tirtanadi dan Desa Merdeka) dapat tepat waktu diselesaikan agar air alokasi Desa Merdeka tidak dapat lagi terganggu,” ujar Siregar.
Kacab. Perumda Tirtanadi Cabang Berastagi Yan Henry Siregar memberi penjelasan kepada Camat Merdeka Elsa Br Surbakti.(karodaily/nanang)
Sumber air di bron 3 Pancur Sepuluh tambah Yan Henry saat ini berukuran 8 liter/detik. Dengan asumsi standart pemakaian air per orang mencapai 80 liter/hari, cadangan air menuju Desa Merdeka, sebenarnya tidak dapat lagi terganggu.
Sebagaimana diketahui, sumber mata air Pancur Sepuluh diklaim Kepala Desa Merdeka Karius Surbakti adalah milik masyarakat. Sehingga, dengan itu, pihak Desa Merdeka lantas menutup valve (alat pengatur debit air) pipa transmisi bron (mata) air 1,2, dan 3.
Hal ini sebutnya (Karius) saat itu guna memberi tekanan agar menjadi perhatian pihak Perumda Tirtanadi.
Desa Merdeka, Gongsol dan Gundaling selama ini kebutuhan airnya dari sumber mata air Pancur Sepuluh,tepatnya bron 3. Sedangkan bron 1 dan 2 langsung mengarah ke distribusi air konsumen Tirtanadi di Desa Jaranguda, Kelurahan Gundaling I, Desa Lau Gumba dan sebahagian Desa Sempa Jaya.
Sementara itu, Camat Berastagi Elsa Br Surbakti menyambut baik kegiatan turunan dari kesepakatan antara Perumda Tirtanadi dengan masyarakat Desa Merdeka. Dengan pengerjaan langsung yang digelar, diharapkan persoalan serupa tidak lagi terjadi kedepannya.
“Karena ini menyangkut kebutuhan utama dan dasar, maka kami dari pemerintah kepada Kepala Desa Merdeka dan Perumda Tirtanadi dapat terus menjaga kesepakatan agar tidak lagi terjadi masalah yang merugikan ribuan pelanggan Tirtanadi.
Sebelumnya,akibat penutupan valve bron 1,2,3, sekitar 2.500 pelanggan Perumda Tirtanadi Cabang Berastagi tidak mendapatkan pasokan air bersih secara normal.
Masalah seperti ini juga pernah terjadi pada saat musim libur lebaran 2023 kemarin.Saat itu masalah dapat diselesaikan berkat penetrasi langsung Bupati Karo Cory Sebayang dan Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak. (nanang /karodaily).