Gunung Api Lewotobi Laki – Laki di Nusa Tenggara Timur saat ini sedang dalam pemantauan serius setelah mengalami erupsi.(dok PGA)
KARODAILY.id, Flores Timur- Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki berdampak pada 1.722 orang di empat desa yang ada di Kecamatan Wulanggitang, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Mengutip Antara, Camat Wulanggitang, Fredy Moat Aeng, mengatakan jumlah tersebut termasuk ibu hamil, lanjut usia, bayi, serta balita.
Keempat desa yang terdampak di wilayahnya, yaitu Klatanlo, Hokeng Jaya, Nawokote, dan Waiula memiliki jarak dua hingga tiga kilometer dari Gunung Lewotobi Laki-laki sehingga terdampak abu vulkanik dan perlu dievakuasi.
Ia pun menuturkan keempat desa tersebut masih dihujani abu vulkanik sejak Senin (01/01/2024). Kejadian ini menyebabkan warga mengungsi ke beberapa posko yang disiapkan oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat, seperti kantor camat, SD K Kemiri, SMP N 1 Wulanggitang, CU Remaja, Hokeng, Polsek, Koramil, dan rumah warga yang tidak terdampak.
Kepala SAR Maumere, Kabupaten Sikka, NTT, Supriyanto Ridwan, menyatakan siap jika diperintahkan untuk membantu evakuasi warga yang terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Kami belum turun ke lokasi. Kami masih menunggu permintaan evakuasi dari pemerintah daerah setempat,” ucapnya, Selasa (02/01/2024).
Ia menuturkan berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Flores Timur masyarakat setempat lebih memilih untuk mengungsi mandiri.
“Warga terdampak erupsi lebih banyak memilih untuk mengungsi secara mandiri,” ujarnya.
Supriyanto pun mengatakan SAR Maumere menyiagakan 15 personilnya jika dibutuhkan.
“Selain personil yang disiagakan, kami juga sudah menyiapkan sejumlah peralatan yang dapat digunakan untuk mengevakuasi warga jika memang dibutuhkan,” katanya.
Visual salah satu posko pengungsian akibat erupsi di Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, Selasa (2/1/2024). (ANTARA/Dokumentasi Pribadi)
Bantuan berupa beras, gula pasir, minyak goreng, air, terpal, masker, selimut, dan tenda juga telah disalurkan langsung oleh PJ Bupati Flores Timur, Doris Rihi bersama pejabat lainnya saat meninjau lokasi pengungsian, Senin (01/01/2024).
Selain itu, akibat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki juga mengakibatkan pemberhentian sementara kegiatan belajar mengajar di daerah yang terdampak erupsi.
“Sekolah semester ini rencananya akan dimulai tanggal 4 Januari 2024, kami tiadakan sementara. Kami mempertimbangkan status gunung api. Itu langkah yang diambil,” kata Kepala Dinas Pendidikan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Flores Timur, Felix Suban Hoda.
Status gunung tersebut juga telah ditingkatkan dari Level II atau Waspada menjadi Level III atau Siaga per Senin (01/01/2024).
Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), pada Selasa (02/01/2024), dalam rentang waktu 6.00 WITA hingga 12.00 WITA, Gunung Lewotobi Laki-Laki mengalami satu kali gempa letusan atau erupsi, dua kali gempa hembusan, empat gempa vulkanik dalam, dan satu kali gempa tremor menerus.(karodaily).