Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
Crime and JusticeFokusKaro Raya

Kena Tikam Tujuh Liang, Nyawa Sumri Yanto Meregang

Polisi melakukan olah TKP di lokasi aksi penikaman maut di depan rumah korban Sumri Yanto, Lau Pinggan, Desa Katepul Kabanjahe, Jumat (19/07/2024).(Tribun-Medan/Nasrul)

KARODAILY.id, Kabanjahe – Ditikam tujuh Liang, Sumri Yanto (38), warga jalan Lau Pinggan, Desa Katepul, Kabanjahe, Karo, Jumat (19/07/2024) tewas. Nyawa korban tak dapat diselamatkan akibat luka bekas tikaman mengenai organ vitalnya.

Informasi yang diperoleh menyebutkan korban mendapat tindakan penikaman secara membabi buta di depan rumahnya, sekitar pukul 08.30 WIB.

Pelaku adalah GP, warga beralamat sama dengan korban.

Belum diketahui secara pasti latar belakang pembunuhan atas diri Sumri Yanto.

GP berhasil diringkus polisi satu setengah jam setelah melakukan aksinya masih dimintai keterangan oleh petugas.

Polisi sebut Kasat Reskrim Polres Tanah Karo, AKP Ras Maju Tarigan, sedang meminta dan mendalami sebab pelaku menusuk korban secara berulang – ulang.

“Belum tau, masih kita lakukan pemeriksaan. Untuk motifnya masih kita dalami,” ucap AKP Ras Maju Tarigan seperti dilansir Tribun-Medan.com.

Sementara korban terang Ras Maju mengalami luka tusukan di beberapa bagian tubuhnya, terutama di sekitar dada. Kemungkinan, tambah Kasat Reskrim, salah satu tusukan langsung mengenai jantung korban.

“Hasil sementara, tusukannya kena ke jantung,” katanya.

Namun demikian, guna mengetahui secara pasti posisi luka dan sebab kematiannya, korban tambah Tarigan, langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi.

Sementara itu,penganiayaan berujung maut yang menimpa Sumri Yanto diinformasikan terjadi tepat di depan rumahnya.

Korban Sumri Yanto semasa hidup.(dok/wag)

Saat itu, korban didatangi oleh pelaku berinisial GP. Dalam hitungan detik, pelaku langsung tubuh korban dengan sebilah pisau.

Belum ada keterangan valid yang dapat mengungkap asal muasal kejadian. Salah seorang warga, bernama Santoso, seperti dilansir Tribun-Medan.com hanya menerangkan jika ia mengetahui kejadian setelah mendengar teriakan tetangga.

“Saya masih di belakang tadi bang, orang samping yang ngasih tau tadi kalau bang Anto dicucuk orang,” ujar Santoso.

Saat itu, Santoso yang secara kebetulan sedang bekerja di bahagian belakang rumah korban meminta tolong kepada korban agar menyiapkan cok sambung listrik.

“Tadi saya minta cok sambung, habis itu dia (korban) ke depan. Enggak lama itulah dikasih tau kalau bang Anto kena tusuk,” katanya.

Polisi yang berikutnya turun ke langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Masih tampak bekas bercak darah korban dan bukti lain seperti gagang pisau yang terlepas dan sandal pelaku.

Sementara keluarga dan warga yang berusaha menyelamatkan nyawa Sumri Yanto hanya bisa berpasrah diri. Begitu tiba di RSUD Karo, nyawa korban telah meregang. Sumri Yanto meninggal tanpa sempat mendapat tindakan medis.

Diduga, korban meninggal akibat banyak kehabisan darah dari luka tusukan yang mengenai organ vitalnya.(karodaily/ nanang).

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.