Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
Milky Way

Mau Bangun Great Wall ala Karo, Pasar Wisatanya Siapa Dulu ?

KARODAILY,BERASTAGI – Program bupati Karo,Terkelin Berahmana,SH yang berencana membangun bangunan menyerupai tembok besar (Great Wall) Cina pada perbukitan pinggiran Danau Toba, desa Tongging, kecamatan Merek dipertanyakan penggiat wisata.Idealnya,konsep wisata Karo tetap berorientasi pada wisata alam, budaya, dan peninggalan sejarah.

Pendapat itu dikemukakan Ketua Persatuan Hotel & Restauran Indonesia (PHRI) Karo, Dicson Pelawi,Jumat (13/01/2017). Dicson menilai dalam membangun gagasan di sektor pariwisata hendaknya kita terlebih dahulu memastikan potensi dan latar belakang satu lokasi kemudian dijadikan destinasi wisata.

“Kita harus tau dulu siapa pasar wisata kita.Kalau Great Wall di Cina bukan hanya soal kebesaran temboknya yang dikejar wisatawan, namun lebih dari itu soal sejarahnya. Wisatawan dunia hadir kesana karena ingin mengetahui nilai nilai sejarah saat itu dibangun sewaktu perang antara Mongolia dan China. Lantas di Tongging, apakah nantinya bangunan itu punya satu hal untuk diceritakan”,ujar Dicson.

Lebih baik, sambung pria yang memiliki usaha jasa pemandu wisata ini, konsep Tongging Out Door yang menunjukkan Tongging sebagai wisata pintu besar bermain di alam bebas terus dilanjutkan.Apalagi, dalam kerangka wisata diperlukan paket wisata, hingga dimungkinkan ukuran keberhasilan wisata itu dapat tercapai.

“Kita sudah siapkan lokasi Paralayang, track berkuda, sepeda,lokasi berenang, dan transportasi air berupa kapal pesiar”,tambah Dicson.

Di bidang budaya, Pemkab Karo perlu memikirkan membangun karakteristik budaya untuk tetap menjaga eksistensi lokal guna meraup wisatawan. Untuk itu di Tongging diusulkan lebih dahulu membangun rumah adat dari empat suku yang mendiami Tongging.

Sebelumnya, dalam road show wisata di destinasi wisata Karo, bupati Terkelin Berahmana,SH, berencana membangun bangunan menyerupai tembok besar (Great Wall) Cina pada perbukitan pinggiran Danau Toba, desa Tongging, kecamatan Merek.

Nantinya sambung Terkelin, tembok mirip situs dunia yang ada di negeri tirai bambu itu akan mengambil lokasi yang kira kira menghubungkan desa Tongging dan Pangambatan. Selain itu, guna mendukung bangunan ini, juga akan dibangun panggung pertunjukan open stage.

“Kita berfikirnya begini, bagaimana cara bisa menyentuh wisatawan tidak bosan berlama-lama menikmati keindahan alam Danau Toba dan kesejukan air terjun Sipiso-piso sembari menyaksikan hiburan bernuansa budaya lokal”,ujarnya.. (karodaily/iwan).

Penulis : Iwan

Editor : Nanang

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.