Sunday, 19 October 2025
kontak@karodaily.id
AgronomicFokus

Bupati Karo Paparkan Potensi Hilirisasi Perkebunan di Hadapan Mentan Amran Sulaiman

Bupati Karo Antonius Ginting bersama Wagubsu Surya dan sejumlah kepala daerah di Sumut.(ist)

KARODAILY.id, Jakarta– Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes., menghadiri Rapat Koordinasi Percepatan Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan yang digelar di Auditorium Gedung F, Kantor Pusat Pertanian, Jakarta Selatan.

Pada kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dan Menteri Pertanian Amran Sulaiman hadir memberikan arahan kepada para kepala daerah, gubernur, serta bupati penerima alokasi bantuan pengembangan sektor hulu atau ekstensifikasi perkebunan.

Menteri Pertanian Amran Sulaiman menjelaskan bahwa program hilirisasi merupakan gagasan besar Presiden Prabowo Subianto untuk meningkatkan nilai tambah komoditas perkebunan sekaligus mensejahterakan masyarakat. Untuk itu, Kementerian Pertanian memperoleh Anggaran Biaya Tambahan (ABT) sekitar Rp10 triliun pada tahun 2025 dan dua tahun mendatang. Dana ini mencakup penyediaan benih untuk lahan seluas 800.000 hektare serta peremajaan tanaman perkebunan.

Lebih lanjut, Amran menyebutkan hilirisasi akan difokuskan pada sejumlah komoditas utama, antara lain tebu, kelapa, kelapa sawit, kakao, kopi, karet, jambu mete, pala, dan lada. Komoditas-komoditas ini dinilai memiliki peranan vital sebagai penyumbang devisa negara, penyerap tenaga kerja, pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, sekaligus mendukung ketahanan pangan nasional.

“Contohnya kita ekspor kacang mete dan kakao seharga Rp26.000 per kilogram. Di Singapura diolah menjadi cokelat, harganya bisa Rp1 juta. Karena itu, jangan biarkan komoditas pertanian keluar tanpa melalui processing,” tegas Amran.

Bupati Karo Antonius Ginting serahkan daftar usulan kegiatan dan program Pemkab Karo dalam hilirisasi sektor pertanian dan perkebunan.(ist)

Dengan hilirisasi, pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja hingga 1,6 juta orang serta peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pertanian sebesar 1,02 persen dan PDRB nasional sebesar 0,14 persen. “Kalau kita sama-sama bergerak dan fokus, Indonesia bisa superpower,” tambahnya.

Sementara itu, Mendagri Tito Karnavian menegaskan bahwa Indonesia memiliki modal besar untuk sektor pertanian berkat iklim tropis, sinar matahari sepanjang tahun, ribuan sungai, serta ratusan gunung yang memungkinkan bercocok tanam tanpa batasan musim. Ia mengapresiasi langkah Menteri Pertanian yang menggerakkan kepala daerah untuk mendukung hilirisasi.

“Dengan anggaran yang ada, kita berharap bisa menjadikan hilirisasi dan industrialisasi pertanian sebagai motor pembangunan. Semoga Indonesia tidak hanya swasembada, tetapi juga menjadi eksportir dan pemain dominan di kancah global, serta segera keluar dari middle income trap,” ujarnya.

Usai rapat, Bupati Karo Antonius Ginting didampingi Plt. Kadis Pertanian Michael Purba menggelar pertemuan khusus dengan Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian. Dalam pertemuan tersebut, ia mengusulkan sekaligus meminta dukungan agar Kabupaten Karo ditetapkan sebagai salah satu lokus prioritas pengembangan hilirisasi komoditas perkebunan.

Usulan itu disambut positif oleh Dirjen Perkebunan. Pemkab Karo selanjutnya akan menindaklanjuti dengan melengkapi persyaratan administrasi maupun teknis yang diperlukan oleh Kementerian Pertanian.(karodaily/nanang).

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.