KaroDaily,BERASTAGI – Gunung Sibayak, satu dari dua gunung berapi aktif di Kabupaten Karo banyak menyimpan kekuatan entah berantah. Gunung ini tercatat telah banyak merubah peta jalan para pendaki dalam dan luar negeri, hingga membuat para penakluk ketinggian tersesat. Memang ada yang selamat, namun tak sedikit juga tinggal menyisakan kenangan. Berikut sesobek buku harian GA Sibayak dalam testimoni mistis yang menggoda.
Referensi yang kami gunakan dalam penulisan kisah ini merujuk kepada pendataan yang baru dilakukan oleh pemerintah daerah pada awal tahun 80-an.Dimana cerita para korban hilang di gunung yang berada di ketinggian 2,212 m dpl sudah terlihat saat dua orang professor asal Amerika Serikat hingga kini tak ditemukan kerangkanya.
Jejak kekuatan mistis Sibayak sejak itu mendunia. Apalagi, fakta metafisika Sibayak kemudian ditungkan dalam laporan jurnalistik Jhon Shell Sanders -salah seorang saksi hidup “ganasnya” kehidupan maya di gunung yang secara administrasi kini berada di wilayah Kecamatan Merdeka.
Dengan mendalam, pria berkebangsaan USA ini menuliskan apa yang ia alami selama tiga hari hilang pada 19 April 1986. Pasca ditemukan 3 hari berikutnya – 22 April 1986, di sekitar Embusen Sigedang ( 1 km sebelah kanan Gunung Sibayak –red) , Sanders yang harus menahan sakit akibat patah tulang pada pangkal paha, betis, dan lengan berkisah di dua majalah mistik Amerika.
Dalam laporan yang judulnya cukup menggelitik “ The Spirits Of Sibayak “,di Shaman’s Drum A Journal Of Of Experiental Shamanism edisi mid winte, 1989 dan Body Mind Amerika Spirit edisi Januari dan February , 1989 , Sanders jelas jelas menggambarkan “ roh halus yang bersemayam di Gunung Sibayak “ lengkap dengan suasana magis,monumental dan tak lekang oleh perubahan zaman.
Jhon Sheel Sanders mengungkapkan melihat satu perkampungan dimana hidup sekelompok orang yang dalam laporannya disebut “Bee People “. Orang orang itu nampak melaksanakan aktifitas yang tidak berbeda dengan manusia pada umumnya, seperti mencari makan di kala siang dan tidur bila malam tiba.
Dari sorotannya, Sanders juga menemui kebiasaan lain dari mereka, yakni kebiasaan berpesta yang didalamnya diisi aktifitas makan, bernyanyi dan menari bersama. Keganjilan itu tidak berdiri sendiri, Sanders pun tak luput mendengar suara pesawat terbang dan helikopter.
Namun yang aneh, sepanjang ia bergumul dalam dunia mistis itu, tidak ada satupun dari mereka yang mengajaknya berbicara. Yang ada, Bee People itu hanya menatap kosong tanpa sepatah kata pun meluncur dari mulutnya. Sanders juga mengatakan peristiwa mistis lainnya yang ia temui di Gunung Sibayak adalah ketidakmampuannya untuk mengambil makanan milik kumpulan orang orang disana.
Tetapi, itu pulalah yang mungkin menyelamatkannya.Sebab ada mitos di wilayah Karo. Jika tadinya Sanders berhasil meraih dan memakan aneka ragam panganan milik kumpulan orang di kampung Gunung Sibayak , maka besar kemungkinan dirinya bakal menjadi warga kampung umang ( bunian ) dan tak pernah kembali lagi. Lantas, bagaimana pria lain dari benua biru Eropa mengalami kejadian mistis di Sibayak…Resch akan mengungkapnya di edisi lanjutan.( bersambung)