Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
Karo Today

Drama Janda Wikirana Temukan Cinta dan Duka Diantara Beberapa Pria

KaroDaily,TONGKOH – Lika liku hidup Wikirana, janda yang tewas di gorok di kantin koperasi Pegawai Negeri Rosa, Kebun Percobaan Berastagi milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang)Pertanian, Tongkoh, Senin (21/02/2017) teramat pahit untuk diungkapkan. Lepas dari sang suami yang konon ia tinggal pergi, malah menambah derita duka dari wanita yang punya catatan dengan sejumlah pria ini.

Tidak ada yang tahu pasti tahun berapa Wikirana menginjakkan kaki di Berastagi. Namun hasil penelusuran KaroDaily ke sejumlah tempat membuka sedikit tabir ini. Diperkirakan, Wikirana sampai ke kota dingin Berastagi antara tiga hingga empat tahun lalu.

Konon, pria yang pertama kali ia kenal berinisial N, warga kecamatan Dolat Rakyat. Bermodal hubungan dengan N, Wikirana yang katanya mengalami masalah rumah tangga, hingga kemudian memutuskan “kabur”, mencari cari jalan usaha.

Tak berapa lama, Wikirana diceritakan sumber membangun usaha oukup dan kusuk M, yang berada di jalan Berastagi- Kabanjahe. Tidak cukup disitu, perempuan berkulit putih itu juga pernah berprofesi sebagai tukang kusuk di oukup A, depan kantor BPS, jalan Djamin Ginting, desa Raya Berastagi.

Disanalah modal dan hasil kerja pelan pelan ia tabung dibawah arahan N. Niatnya berusaha tidak berhenti disitu, wanita asal Bandung itu berikutnya ikut “tender” sewa menyewa kantin koperasi Pegawai Negeri Rosa, Kebun Percobaan Berastagi milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang)Pertanian, Tongkoh.

Nasib baik, Wikirana pun menang dan resmi menjadi pengelola kantin yang berada persis di jalan Tongkoh – Tiga Jumpa, simpang vihara Lumbini. Secara perlahan, kedai kelontong dan warung kopi milik Wikirana pun berjalan baik. Apalagi, kemudian di dekat usahanya hadir ribuan pengungsi asal desa Kuta Rakyat.

Hingga, putaran roda ekonomi kecil yang dikelola Wikirana bermasa depan cerah. Namun dibalik itu, beban diri pun semakin berat. Di luar , sosok N, ternyata Wikirana juga informasinya dekat dengan salah seorang warga lain asal kecamatan Naman Teran.

Tak hanya itu, Wikirana juga kemungkinan besar sempat dekat dengan nama nama pria lain, sebagaimana yang ditemukan petugas didalam dompetnya. Disana, tampak ia berpoto mesra dengan seorang pria yang tidak dikenali siapa. Begitupun, di dompet itu terselip kartu tanda penduduk milik seorang bermarga Harahap asal Medan Tembung.

Teka teki kedekatan inilah yang mungkin coba dibongkar polisi. paling tidak lewat transkrip pesan dan pembicaraan ke nomor handphone milik Wikirana yang Rabu ( 22/02/2017) telah dibawa polisi ke Medan guna pemeriksaan.

Namun, sejauh ini, seperti diungkap Kapolsek Tiga Panah, AKP Dearma Munte, pihaknya masih coba melakukan pendalaman. Soal motif dan siapa pelakunya belum dapat menyimpilkan siapa orangnya.

“Masih terus pendalaman, mudah mudahan kasus ini dapat terbongkar”,ujar Dearma.

Sebelumnya, janda, Wikirana (36) korban pembunuhan sadis di kantin koperasi Pegawai Negeri Rosa Kebun Percobaan Berastagi milik Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penelitian dan Pengembangan (Badan Litbang)Pertanian, Tongkoh, Rabu (22/02/2017) sore resmi dikebumikan oleh pihak Pemdes dan masyarakat muslim Dolat Rakyat serta perwakilan polisi.

Sebelumnya, oleh pihak kepolisian, jenazah Wikirana dibawa dari RS Bhayangkara, Medan setelah menjalani proses outopsi. Pengusaha kantin yang ditemukan tewas digorok pada Senin (21/02/2017) sekira pukul 12.00 WIB, dimasukkan ke dalam liang lahat di areal pekuburan desa Dolat Rakyat. (karodaily/iwan).

Penulis : Iwan

Editor : Nanang

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.