KaroDaily,KABANJAHE-Badan Nasional Penanggulangan Bencana ( BNPB) targetkan hingga akhir Agustus 2017 tidak ada lagi pengungsi korban erupsi GA Sinabung. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, yang menyebutkan pengungsi jangan lagi terlalu lama tinggal di sejumlah pos pengungsian.
Demikian disampaikan Kepala BNPB, Willem Rampangilei saat kunker ke Kabupaten Karo, kemarin. Kunjungan untuk mengecek langsung kesiapan pembangunan Huntara (Hunian Sementara) dan percepatan penanganan pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung. Rombongan BNPB disambut Bupati Karo di rumah dinas. BNPB dengan Pemkab Karo melakukan diskusi seputar perkembangan penanganan bencana Gunung Sinabung sekaligus tindak lanjut hasil pertemuan sebelumnya di Jakarta.
Willem menegaskan, pihaknya sudah mempersiapkan pengungsi yang akan direlokasi tahap III sebanyak 1.089 KK dari tiga desa dan 1 dusun. Saat ini telah dianggarkan dana hibah rehabilitasi rekonstruksi (RR) TA 2017 untuk land clearing lahan huntap di Siosar, sedangkan lahan usaha tani alih fungsi lahan hutan produksi 580 Ha. Pada prinsipnya, Kementerian LHK siap memroses ijin tersebut, asal ada rekomendasi dari Dishut Sumut.
“Untuk itu, BPBD Sumut segera memroses percepatan terbitnya rekomendasi sesuai usulan Pemkab Karo,” tegasnya sebagaimana dilansir harian andalas.com.
Sambil menunggu huntap dan status level Sinabung aman, direncanakan dibangun huntara. Namun, mengingat tidak tersedianya lahan untuk disewakan, lokasi huntara dan aspek pembiayaan cukup besar, disepakati opsi pemberian bantuan sewa rumah dan sewa lahan usaha tani + 3 bulan jadup.
“Pada akhir Agustus 2017 sudah tidak ada lagi pengungsi yang tinggal di posko,”tegasnya memberi warning.
Bupati Terkelin Brahmana memaparkan, sejumlah kendala dihadapi. Pelaksanaan relokasi tahap I (370 KK) telah selesai 100%. Huntap juga dilengkapi fasilitas umum (fasum), fasilitas sosial (fasos) dan lahan usaha tani.
“Terhadap tuntutan masyarakat 103 KK yang hanya menerima bantuan lahan usaha tani, mengingat pengungsi yang tidak memiliki rumah di desa asal, Pemprov Sumut melalui APBD TA 2017 telah mengakomodir 48 KK (1 desa dari 3 desa),” ungkapnya.
Selanjutnya, Bupati Terkelin melalui Kalak BPBD Karo, Martin Sitepu menjelaskan, penambahan penanganan pengungsi, relokasi tahap II (1.682 KK), hingga saat ini bantuan lahan usaha tani telah tersalur 100% (1.679 KK), sedangkan huntap dengan sasaran 1.655 KK, telah mendapatkan lahan huntap dan proses membangun 1.580 KK, sehingga kurang 75 KK yang belum mendapatkan lokasi lahan huntap (Pemda diminta segera memfasilitasi pencarian lahan).
Pembangunan huntap relokasi tahap II tidak akan selesai 100% pada 31 Agustus 2017 (batas waktu dana hibah rehabilitasi rekonstruksi), untuk itu Pemkab Karo agar mengajukan permohonan perpanjangan pemanfaatan dan paling lambat minggu depan.
“Penyelesaian huntap tahap II akan diselesaikan paling lambat 3 bulan setelah diberikan perpanjangan waktu, dan penanganan pengungsi 2.592 KK di 9 pos pengungsian saat ini telah berkurang 1 desa karena telah dibangunkan jalur evakuasi sehingga data pengungsi masih 2.096 KK,”papar Martin.(karodaily/harianandalas.com)