Atasi dampak erupsi GA. Sinabung,BPBD Karo turun lakukan penyiraman dan pembagian masker di titik terparah.(karodaily/dok).
KARODAILY.id, Berastagi – Lama diam, Gunung Api Sinabung (2460 mdpl),Sabtu (08/08/2020) pukul 02.00 WIB dinihari, kembali erupsi.Status GA. Sinabung masih berada di level III Siaga.Sinabung terakhir kali erupsi sekitar satu tahun lalu.
Dengan ketinggian kolom abu sekitar 2.000 m, dampak vulkanik Sinabung tersebar di Kecamatan Naman Teran, Merdeka, dan Berastagi.
Menurut Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natanail Perangin angin erupsi berlangsung selama 2 jam.
Erupsi,sebut Natanail telah menyebabkan kawasan pemukiman dan pertanian di tiga kecamatan Naman Teran,Merdeka dan Berastagi tersapu abu vulkanik Sinabung.
Sampai terakhir sebut Perangin angin, belum ditemui adanya dampak lain, termasuk korban jiwa dan ternak warga.
BPBD Karo belum melihat adanya urgensi mengungsikan kembali warga yang terkena dampak debu Sinabung. Meski begitu, Pemkab Karo tetap menghimbau agar masyarakat dan wisatawan tidak memasuki zona larangan GA. Sinabung.
“Belum ada kebijakan kearah itu, karena dari awal kita masih memberlakukan aturan ketat soal radius tinggal warga sebagaimana arahan dari Pos Pengamatan Gunung Api Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi,” ujar Natanail.
Saat ini, Nail menyebut pihaknya sedang melaksanakan aktifitas di seputar titik terparah debu Dinabung. Salah satunya dengan melakukan penyiraman dan pembagian masker kepada warga.
Gunung Api Sinabung terakhir kali erupsi pada 9 Juni 2019. Sebagaimana laporan yang disampaikan Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung sejak Sabtu (08/08/2020) pukul 00.00 – O6.00 WIB dinihari kondisi metereologi Sinabung dalam keadaan stabil dengan angin bertiup lemah sedang kearah timur.
Sedangkan kabut 0-I hingga kabut 0-II dan asap kawah tidak teramati dengan terjadi sebelumnya teramati letusan ketinggian 2.000 m.
Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung tetap mengeluarkan perintah kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Masyarakat juga diminta untuk waspada jika terjadi hujan abu dengan cara tetap memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Bagi warga yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar.(karodaily/nanang).