
KARODAILY.id, Berastagi – Bakal calon bupati Karo, Abetnego Panca Putra Tarigan akan mengedepankan dialog dalam setiap kesempatan pengambilan kebijakan dan keputusan. Kemampuan berdialog terasa penting bagi seorang kepala daerah untuk mengetahui kemampuan pemimpin sekaligus memahami keinginan rakyat yang ia pimpin.
Demikian disampaikan Abetnego Tarigan pada saat memenuhi undangan podcast GERSOSPOL.ID beberapa waktu lalu.
Menurutnya, banyak sekali temuan yang memperlihatkan kegagalan seorang pemimpin saat diberi kepercayaan memimpin satu wilayah dikarenakan rasa ge-er-nya lebih besar dari kemampuannya.
“Seringkali kita kege-er-an, merasa sudah terkenal,sudah mumpuni, tetapi kita perlu sebenarnya uji ke masyarakat.Ujian pertama itu yakni berinteraksi dengan masyarakat melalui dialog. Itu kenapa saya memilih terus berkeliling membangun dialog dengan rakyat di Kabupaten Karo,”ujarnya.
Bagi Deputi II Kepala Staff Presiden (KSP) ini,lewat dialog pemerintahan yang modern itu dapat terwujud. Karena hematnya, tolak ukur pemerintahan yang modern itu bukan dilihat dari seberapa canggih peralatan yang digunakan. Tetapi lebih kepada seberapa mampu dia membangun dialog dengan semua stakeholder, termasuk rakyatnya.
Darisana nantinya, Abet yang mahir dalam kerja – kerja sosial kemasyarakatan percaya pemerintahan daerah kedepan akan mampu mengembangkan kerja-kerja kolaborasi lintas sektor dan lintas aktor dalam segala keberagaman kepentingannya.

Tidak seperti sekarang, minimnya dialog dan komunikasi yang kuat telah membangun sikap – sikap yang memunculkan kekhawatiran berlebih di level pengambil kebijakan. Tidak hanya itu, menafikan dialog pada akhirnya dapat mengakibatkan pemerintahan daerah kehilangan terobosan.
Oleh sebab itu sambungnya, saat ini, di kabupaten Karo memang dibutuhkan kepemimpinan yang handal. Hal ini penting agar menekan laju datang dan bertahannya pemimpin feodal. Abet berharap, lewat penyelenggaraan Pilkada serentak, termasuk Pilkada Karo tahun ini bisa lahir pemimpin baru yang inklusif (terbuka) dan paham tentang tata cara penyelenggaraan pemerintahan.
“Saya melihat bila dialog dengan rakyat diperkuat akan terbangun keadaan dimana masyarakat dan wilayahnya (Karo) itu berkembang secara progresif karena potensinya yang luar biasa. Tetapi disisi lain saya melihat bahwa ada banyak kapasitas yang enggak optimal baik itu di birokrasi. Sehingga muncul kekhawatiran di dalam proses pengambilan keputusan,” pungkasnya.
Abetnego Panca Putra Tarigan selama ini dikenal sebagai Deputi II KSP. Dalam membangun pola kerja di KSP, dirinya tetap mengedepankan dialog yang kuat dengan jajarannya. Sehingga, dalam prakteknya Deputi II KSP mampu mengawal program prioritas presiden.
Seperti diketahui, Deputi II KSP membidangi bidang pembangunan manusia atau layanan dasar manusia. Sektor – sektor yang dikawal oleh Deputi II KSP antara lain, pendidikan,kesehatan,perlindungan sosial,kebencanaan,desa, pemuda dan olahraga, dan reforma agraria.(karodaily/nanang).