Sunday, 19 October 2025
kontak@karodaily.id
FokusJurnal KabupatenWakil Rakyat

Anggota DPRD Karo dan Camat Berastagi Tinjau Genangan Limbah di Areal Pekuburan Muslim Belakang Tingkat 5 Berastagi

Anggota DPRD Karo Miltra Sembiring dan Camat Berastagi David Cardona Sembiring meninjau titik sentral masalah buangan limbah di Pekuburan Muslim Belakang Tingkat 5 Berastagi.(karodaily)

KARODAILY.id, Berastagi – Anggota DPRD Karo Miltra Sembiring dan Camat Berastagi David Cardona Sembiring bersama Lurah Tambak Lau Mulgab I Grady Sugara Ginting, Selasa (27/05/2025) tinjau buangan air limbah rumah tangga yang menggenangi Lahan Pekuburan Islam, belakang Tingkat Lima, Berastagi.

Dalam peninjauan itu, baik Camat Berastagi maupun Anggota DPRD Karo secara langsung melihat fakta limbah rumah tangga itu berasal dari rumah – rumah warga yang berbatas langsung dengan pekuburan Islam tertua di kota Berastagi itu.

Dari pengamatan di sana juga, sumber masalah buangan limbah paling utama adalah dari dua rumah, yakn komplek kos-kosan milik A dan sebelahnya milik O.

Baik Miltra maupun David melihat pula adanya indikasi kuat drainase lama telah berada di dalam rumah – rumah warga. Hal ini tentu bisa mengakibatkan sumbatan yang kemudian berdampak pada rembesan air.

Anggota DPRD Karo Miltra Sembiring dan Camat Berastagi diskusikan penanganan efektif saluran drainase warga yang berbatas dengan Pekuburan Islam Belakang Tingkat 5 Berastagi.(karodaily)

Hal ini terlihat saat para pejabat berwenang ini masuk dan mengamati secara langsung kondisi drainase.

Di lokasi kepada para pemilik dan pengelola kos-kosan, Camat Berastagi dan Anggota DPRD Karo mempertanyakan alasan pemilik yang tidak kunjung melakukan perbaikan.

Dampaknya sebut mereka, telah mengakibatkan sebahagian kawasan pekuburan tergenang air limbah.

Saat turun langsung, Camat Berastagi dan Anggota DPRD Karo menemukan parit utama di kos – kosan dipenuhi sampah dan tersumbat.

“udah nggak benar ini. Kami minta segera bersihkan paritnya. Jangan ada lagi sampah di parit ini,” tegas David kepada pria berharga Simanjorang yang mengaku sebagai pekerja di kos-kosan milik A di Kampung Asam.

Titik lokasi genangan limbah di kawasan Pekuburan Islam Belakang Tingkat 5 Berastagi.(ist)

Atas masalah menahun yang tak kunjung selesai ini, pihak Kecamatan Berastagi melalui Lurah Tambak Lau Mulgab I meminta secara tegas kepada warga yang saluran drainasenya bermasalah agar segera memperbaiki.

Nantinya, secara tersurat pihak Lurah Tambak Lau Mulgab I akan menyurati pemilik rumah.

“Kami melalui Lurah nanti akan mengirimkan surat yang isinya dengan tegas meminta kepada pemilik rumah agar melakukan perbaikan saluran air dan tembok belakang rumah meteka,”ujar Camat Berastagi David Cardona Sembiring.

Ia juga dengan ini mengimbau kepada pemilik rumah lainnya yang berbatas dengan pekuburan agar melakukan hal yang sama.

Sementara itu, Anggota DPRD Karo Miltra Sembiring mengimbau kepada pihak Kecamatan Berastagi dan instansi terkait agar mengawasi pelaksanaan tindaklanjut dari kunjungan lapangan ke genangan air di pekuburan Islam jalan Trimurti, belakang Tingkat Lima, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi.

“Ya ini kita sama – sama awasi. Kami meminta kepada pemerintah untuk bertindak cepat mengatasi buangan limbah warga itu. Ini masalah serius dan berpotensi,” harap Miltra.

Kawasan Pekuburan Islam Belakang Tingkat 5 Berastagi.(karodaily)

Wakil rakyat dari daerah pemilihan Berastagi, Merdeka dan Simpang Empat ini lebih lanjut mengatakan harus ada perumusan kegiatan penataaan permukiman utamanya pada jaringan drainase di sana agar ke depan tidak lagi terjadi masalah yang sama.

Apalagi sebut Miltra, penataan kawasan permukiman dan normalisasi drainase telah menjadi salah satu agenda Bupati Karo Antonius Ginting. Sehingga, dibutuhkan dukungan kuat dari jajaran internal hingga ke bawah.

“Kita sangat mendukung program yang sedang diusung dan dilaksanakan oleh Bupati Karo.Hingga terkhusus  penanggulangan masalah drainase dan limbah rumah tangga penduduk yang menggenangi pekuburan Muslim Belakang Tingkat 5 Berastagi perlu kiranya langkah tegas hingga ke bawah,” kata Sembiring.

Sebagaimana diketahui, akibat rembesan air limbah rumah tangga sebahagian warga Kampung Asam telah mengakibatkan sejumlah kuburan tergenang.

Kritik atas persoalan pembuangan limbah rumah tangga sebahagian warga Kampung Asam,Kelurahan Tambak Lau Mulgab I yang menggenangi pekuburan muslim belakang Tingkat Lima secara berkala dilakukan.

Tahun lalu, genangan limbah bahkan bercampur kotoran manusia. Saat usai disuarakan dan himbauan pihak pemerintah persoalan kotoran manusia dapat ditangani. Tetapi limbah rumah tangga lain tetap mengalir ke pekuburan Islam.

Kawasan pekuburan Islam di jalan Trimurti, belakang Tingkat Lima, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I merupakan lokasi pekuburan Islam tertua di Kota Berastagi. Dikabarkan, lokasi pekuburan ini telah ada sebelum pekik kemerdekaan menggema dari Jakarta.

Luasannya sekitar 2.500 meter persegi. Di dalam lahan perkuburan muslim dengan alas hak sertifikat Nomor : 470/19/TLM.I/2013 terdapat sekitar 1.000 makam. (karodaily/nanang).

 

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.