Tuesday, 26 August 2025
kontak@karodaily.id
FokusIndonesia ElectionPilpres

Anies Baswedan Pilih Cak Imin Jadi Cawapres, Demokrat: Pengkhianatan Terhadap Piagam Koalisi

Muhaimin Iskandar dan Anies Baswedan. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah dan ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha

KARODAILY.id, Jakarta – Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya menyebut Anies Baswedan bersama Partai NasDem telah melakukan pengkhianatan terhadap Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Pasalnya, NasDem secara sepihak memutuskan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Muhaimin Iskandar, sebagai calon wakil presiden pendamping Anies.

Riefky menyatakan pihaknya mengetahui hal tersebut melalui Anggota Tim 8 Sudirman Said pada Rabu kemarin, 30 Agustus 2023. Demokrat, kata Riefky pun telah mendapatkan kepastian dari Anies pada hari ini, Kamis, 31 Agustus 2023.

“Persetujuan ini dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh. Ini merupakan bentuk pengkhianatan terhadap semangat perubahan, pengkhianatan terhadap Piagam Koalisi yang telah disepakati oleh ketiga Parpol (Nasdem, Demokrat, dan PKS),” kata Riefky dikonfirmasi Tempo, Kamis 31 Agustus 2023.

Riefky mengingatkan isi piagam koalisi yang didalamnya terdapat enam butir kesepakatan. Diantaranya adalah Anies sebagai capres diberikan mandat untuk menentukan cawapresnya dan mendeklarasikan pasangan capres-cawapres yang tak terlalu lama.

Anies sempat pilih AHY

Menurut dia, Anies sebelumnya telah menentukan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pendampingnya. Hal itu dinyatakan Anies secara langsung kepada AHY pada 12 Juni 2023. Saat itu, Partai Demokrat sedang disebut akan menjalin komunikasi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).

Dalam perbicangan itu, menurut Riefky, Anies menyatakan mendapatkan saran dari ibu dan guru spiritualnya untuk memilih AHY sebagai cawapres. Hal serupa, menurut Riefky, sempat disampaikan Anies kepada dua ketua umum partai anggota Koalisi Perubahan lainnya, yaitu Surya Paloh dan Ahmad Syaikhu (Ketua Umum PKS).

Bahkan Anies disebut juga menyampaikan hal itu kepada Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Ketua Majelis Syura PKS, Salim Segaf Al Jufri.

Setelah itu, Tim 8 Koalisi Perubahan sempat merencanakan deklarasi capres dan cawapres dalam beberapa kesempatan. Akan tetapi, dia menyatakan rencana itu batal terlaksana. Riefky dan Demokrat menduga batalnya rencana deklarasi itu karena faktor Surya Paloh.

“Diduga kuat, tidak terlaksananya deklarasi itu karena Capres Anies lebih patuh kepada Ketua Umum Nasdem Surya Paloh yang ingin terus menunda waktu deklarasi. Ini jelas mengganggu dan melanggar prinsip kesetaraan (equality) dalam koalisi,” kata dia.

Pekan lalu, kata Riefky, ketiga partai sebenarnya sudah sepakat untuk segera menggelar deklarasi pasangan calon Anies Baswedan – AHY. Kesepakatan itu tercapai setelah Anies bertemu dengan Surya Paloh pada 24 Agustus 2023 dan SBY sehari setelahnya. Rencananya deklarasi itu akan digelar pada awal bulan depan.

Ditengah persiapan deklarasi itulah, menurut Riefky, keputusan pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar dibuat oleh Surya Paloh. Dia menyatakan keputusan itu dibuat pada Selasa malam, 29 Agustus 2023.

Menurut dia, Anies dipanggil Surya ke NasDem Tower dan dipaksa untuk berpasangan dengan Muhaimin. Dia pun menyebut keputusan itu sebagai pengkhianatan yang dilakukan Anies dan NasDem.

“Pengkhianatan terhadap apa yang telah disampaikan sendiri oleh Capres Anies Baswedan, yang telah diberikan mandat untuk memimpin Koalisi Perubahan,” kata Riefky.

Anies Baswedan hari ini berziarah ke empat makam pendiri Nahdlatul Ulama (NU) serta bersilaturahmi atau sowan kepada tokoh-tokoh penting di Jombang. Salah satunya sowan ke Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah di kediamannya di kompleks Pondok Pesantren Mambaul Maarif Denanyar, Jombang. Nyai Hj. Muhassonah Hasbullah merupakan ibu dari politikus sekaligus Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

PKB sendiri sebelumnya telah mendeklarasikan dukungan kepada calon presiden dari Partai Gerindra, Prabowo Subianto. Mereka mengusung Cak Imin sebagai cawapres. Koalisi kedua partai diberi nama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) dan telah dideklarasikan dengan penandatanganan Piagam Sentul pada tahun lalu.

Akan tetapi peluang Cak Imin menjadi cawapres Prabowo meredup setelah bergabungnya Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Golkar dalam koalisi tersebut. Prabowo disebut akan lebih memilih Erick Thohir sebagai cawapres. Menteri BUMN itu disodorkan oleh PAN.

Puncaknya, PKB berang setelah Prabowo Subianto dianggap mengubah nama koalisi tersebut menjadi Koalisi Indonesia Maju secara sepihak. Mereka menilai pengubahan nama tersebut sebagai pengkhianatan terhadap Piagam Sentul.

Selain merapat ke Anies Baswedan, Muhaimin Iskandar dan PKB sebelumnya juga sempat disebut merapat ke calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo.(karodaily)

Sumber : TEMPO.co

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.