
KARODAILY.id, Karo – Ratusan pendaki Sumatera Utara ikuti ikuti peringatan detik – detik hari ulang tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia, Sabtu (17/08/2024) di puncak Gunung Api Sibayak,Kabupaten Karo.
Menurut salah seorang pendaki asal Medan,Ondot Fals, kegiatan peringatan HUT RI ke-79 di Sibayak berlangsung khidmat dan sakral.
Lebih lanjut Ondot menerangkan, terdapat acara pengibaran dan pembentangan bendera merah sepanjang 50 meter.
Tidak hanya itu, juga terdapat kegiatan atraksi rappeling dengan mengibarkan bendera merah putih raksasa.
Pelaksana kegiatan lanjutnya adalah kelompok “Pleton Kabut”.
Sementara peserta tambah Ondot adalah sukarelawan pendaki yang datang dari berbagai daerah di Propinsi Sumatera Utara. Para pendaki ini terang Ondot lagi sudah memadati kawasan Sibayak sejak Jumat (16/08/2024) malam.
Pendaki kata Ondot hampir rata berkeinginan untuk mencari akar nasionalisme dari bentangan alam Sibayak.
“Dengan cara ini nasionalisme kami bangun. Kesakralan yang dibangun atas nama persahabatan dan persaudaraan pendaki,”ujar Ondot.
Sejarah Tersembunyi Gunung Sibayak

Gunung Sibayak seperti dilansir Liputan6.com dari berbagai sumber adalah salah satu gunung di Kabupaten Karo yang pernah erupsi tahun 1981.
Gunung Sibayak memiliki ketinggian sekitar 2.212 MDPL di atas permukaan laut dan merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di Indonesia.
Secara geografis, Gunung Sibayak terletak pada titik 3°14′52″N 98°30′4″E.
Namun, di balik perjalanan letusan Gunung Sibayak, terdapat sejarah yang belum banyak diketahui. Dirangkum dari berbagai sumber, Gunung Sibayak diawali dengan proses pembentukan gunung ini secara geologi.
Gunung Sibayak terbentuk sebagai hasil dari aktivitas di jalur vulkanik. Jalur vulkanik ini terbentuk akibat adanya pergerakan lempeng tektonik di wilayah tersebut.
Gunung Sibayak sendiri merupakan bagian dari pegunungan Bukit Barisan yang membentang sepanjang Sumatera. Seiring dengan perkembangan geologisnya, Gunung Sibayak juga memiliki sejarah panjang dalam hal aktivitas manusia.
Di sekitar gunung ini hidup suku Karo .Suku Karo memiliki hubungan erat dengan gunung ini dan meyakini bahwa Sibayak adalah tempat suci yang memiliki nilai spiritual.
Selain itu, Gunung Sibayak juga memiliki sejarah dalam hal penelitian geologi dan vulkanologi. Banyak penelitian ilmiah yang dilakukan di gunung ini untuk mempelajari proses vulkanik dan fenomena alam lainnya.
Para peneliti sering kali mengunjungi Gunung Sibayak untuk mengambil sampel batuan, mengukur suhu dan aktivitas gas, serta mempelajari pola erupsi gunung ini.
Wisata Populer

Gunung Sibayak sejak lama telah tumbuh menjadi objek wisata petualangan yang populer.
Pendakian ke puncak Gunung Sibayak relatif mudah dan dapat dilakukan oleh pendaki dengan tingkat kebugaran yang baik.
Dari puncak gunung, pendaki dapat menikmati pemandangan yang indah, termasuk pemandangan lautan Hindia dan Danau Toba.
Gunung Sibayak juga memiliki aliran sumber air panas alami. Sumber air panas mengalir panjang hingga ke desa di kakinya (Semangat Gunung).
Air panas ini diyakini memiliki khasiat penyembuhan dan banyak dikunjungi oleh orang-orang yang mencari relaksasi dan perawatan tubuh.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah melakukan upaya untuk mengembangkan potensi pariwisata Gunung Sibayak dengan meningkatkan aksesibilitas dan infrastruktur di sekitarnya.
Hal ini diharapkan dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat.
Secara keseluruhan, Gunung Sibayak memiliki sejarah yang kaya, baik dari segi geologi, aktivitas manusia, maupun potensi pariwisatanya. Keindahan alamnya dan keunikan sebagai gunung berapi aktif menjadikannya salah satu destinasi wisata yang menarik di Indonesia.(karodaily/berbagaisumber).