Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
Deli SerdangFokus

Biadab, BLT Dua Nenek Ditelap Manusia Bajingan, Kadus Dikambing Hitamkan

Kantor Kepala Desa Klambir V Kebun.(ist).

KARODAILY.id, Klambir V Kebun-Fitnahan keji dituduhkan kepada Kepala Dusun V Desa Klambir Lima Kebun Kecamatan Hamparan Perak Deli Serdang, Rizky Kurniawan. Tuduhan menyesatkan itu menyangkut penggelapan Bantuan Langsung Tunai (BLT) tahap awal tahun 2023. Sontak tuduhan tak mendasar itu menjadikan Rizky dan keluarga besarnya berang, ia akan tempuh jalur hukum.

Rizky yang ditemui tim wartawan di kediamannya di Dusun V Kamis (6/7/23) mengaku geram atas fitnah keji yang disebarkan manusia “miskin moral” tak bertanggung jawab. “Saya dituduh mempermainkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) warga Gang Kapas 1, Desa Klambir V Kebun atas nama Ngatini (68) dan Asni (66). Kedua warga penerima BLT itu sudah tua dan tercatat sebagai miskin ekstrim. Tugas saya memberikan data keduanya ke kantor desa.

Soal siapa yang mencairkan BLT itu diluar sepengetahuan saya, apakah kedua penerima atau ada yang dikuasakan. Tiba tiba ada kabar berkembang saya dituduh menggelapkan BLT kedua nenek penerima itu. Itu fitnah yang telah mencemarkan nama baik saya. Keluarga saya marah, siapa penyebar issu murahan itu akan kami bawa ke ranah hukum. Kita sudah tau siapa pemainnya.” ujar Rizky yang didampingi ayahandanya.

Dikesempatan itu, Kaur Sosial Pemdes Klambir Lima Kebun Rian juga menjelaskan Ikhwal berkembangnya issu yang menerpa Rizky.

Sebenarnya, berkas- berkas pendukung pencairan BLT untuk Ngatini das Asni sudah lengkap diberikan Kadus Rizky ke kantor desa. Namun saat pengambilan BLT memang bukan keduanya yang datang.

“Benar yang mencairkan BLT keduanya bukan yang bersangkutan. Untuk Nek Ngatini yang mengambil seorang perempuan sedangkan untuk Nek Asni diambil seorang laki laki paroh baya. Saya berpedoman berkas keduanya lengkap, tanpa ada keraguan BLT itu saya berikan. Maksud hati memperlancar mengingat keduanya sudah renta, tapi malah dituduh yang bukan bukan. Sebagai konsekwensi atas ketulusan niat yang berujung tuduhan keji itu, bantuan keduanya sebesar Rp 900 ribu/orang itu sudah kami talangi. Sudah kami berikan dengan dana pribadi kepada nek Ngatini dan Asni. Memang niat baik tak selalu datangnya baik” kata Rian.

Rian mengakui dirinya tak mengenal jelas siapa kedua “bajingan” yang datang mengambil BLT itu. Namun ia bisa menandai keduanya. Apakah ada oknum oknum tertentu yang sengaja mencoreng kinerja kami, itu kami belum bisa menjelaskan. Kita menduga ada by design untuk tujuan tertentu.

Sebagai petugas desa tak sedikitpun niat kami mempermainkan BLT, terlebih kepada warga yang miskin ekstrim betapa berdosanya. Si pengambil itulah yang biadab, karena tak memberikannya ke penerima, semoga dapat terungkap permainan licik ini. Ke depan kami sebagai petugas akan lebih ekstra berhati hati lagi” kata Rian.

Siapa sebenarnya kedua “begundal” yang mengambil BLT kedua nenek renta itu .? Tunggu liputannya. (Red)

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.