Proyek revitalisasi drainase jalan Djamin Ginting didorong untuk atasi luapan air di Simpang Tiga Masjid Agung Kabanjahe.(ist)
KARODAILY.id, Kabanjahe – Pemerintah Kabupaten Karo terus mempercepat pelaksanaan revitalisasi saluran drainase di sepanjang Jalan Djamin Ginting, Kecamatan Kabanjahe, tepatnya pada jalur antara Gang Mejuah-juah hingga Simpang Tiga Masjid Agung. Kegiatan ini menjadi bukti nyata fokus pembangunan berbasis kepentingan umum yang dicanangkan Bupati Karo Brigjen Pol (Purn) Dr. dr. Antonius Ginting, Sp.OG., M.Kes.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Karo, Edward Pontianus Sinulingga, ST, menjelaskan bahwa revitalisasi drainase sepanjang 361 meter tersebut merupakan salah satu program prioritas Bupati Karo dalam mengatasi persoalan luapan air yang kerap terjadi setiap kali hujan mengguyur wilayah Kabanjahe.
“Dengan pembangunan lanjutan saluran drainase ini, diharapkan masalah luapan air yang sering terjadi dapat diatasi ke depannya,” ujar Edward Sinulingga.
Edward juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas terganggunya kelancaran arus lalu lintas selama proses pengerjaan berlangsung. Menurutnya, pekerjaan ini sepenuhnya dilakukan demi kepentingan warga, terutama untuk memastikan saluran pembuangan air berjalan baik.
“Kami memohon maaf kepada masyarakat, khususnya pengguna jalan, atas ketidaklancaran arus lalu lintas akibat pelaksanaan proyek. Mudah-mudahan sesuai dengan tenggat waktu pekerjaan, proyek ini dapat bermanfaat bagi seluruh masyarakat,” ujarnya.
Revitalisasi drainase ini merupakan bagian dari Kegiatan Bidang Keciptakaryaan Dinas PUTR Karo Tahun Anggaran 2025 dengan total anggaran Rp 1.998.000.000,-. Masa pelaksanaan fisik ditetapkan selama 45 hari kalender, mulai 13 November hingga 27 Desember 2025.
Program ini juga merupakan kelanjutan dari pembangunan saluran tertutup pada 2024, yang saat itu baru mencakup ruas drainase dari kawasan Kantor Bupati Karo hingga depan SMA Negeri 2 Kabanjahe. Belum meratanya lebar saluran pada titik lanjutan menjadi salah satu pemicu ketidakseimbangan aliran air, yang kemudian menyebabkan genangan pada badan jalan.
Sebelumnya, Bupati Karo Antonius Ginting bersama Wakil Bupati Komando Tarigan telah meninjau langsung titik-titik genangan. Dari hasil tinjauan, Bupati menemukan bahwa penyebab luapan air tidak hanya sampah, tetapi juga sedimentasi tanah dari aktivitas pencucian wortel di sekitar lokasi.
“Genangan air ini tidak hanya akibat tumpukan sampah, tetapi juga sedimentasi tanah dari gudang wortel yang menghambat aliran. Kami sudah meminta dinas terkait melakukan pembersihan dan normalisasi, serta mengimbau pengusaha pencucian wortel agar membuat sumur resapan,” tegas Bupati.
Tidak berhenti pada instruksi, Bupati langsung memerintahkan pelaksanaan normalisasi hingga masuk tahap pekerjaan konstruksi yang pasti.
Pemerintah berharap, melalui penanganan yang dilakukan secara kontinyu dan berkelanjutan, luapan air tidak lagi terjadi dan aktivitas masyarakat dapat berlangsung lebih aman dan nyaman.(karodaily/nanang)