Tuesday, 26 August 2025
kontak@karodaily.id
Karo Today

Butuh Peran Serta Masyarakat Ciptakan Karo Bebas Penyakit TB

KaroDaily,BERASTAGI-Wakil Bupati Karo, Cory S Sebayang hadiri peringatan Hari TB Se – Dunia 2017 tingkat Kabupaten Karo di Puskesmas Berastagi, Selasa (20/06/2017).Peringatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan gerakan masyarakat bebas TB di Kab Karo.

Pada sambutannya, Cory S Sebayang mengatakan pencegahan penularan penyakit TB harus menjadi pertimbangan dan perhatian khusus dari pemerintah. Diluar itu, tentu peran serta masyarakat juga tak kalah penting guna lahirnya Karo bebas TB.

“Marilah kita menjaga kesehatan bersama dan menjaga lingkingan kita agar kita bisa mengurangi resiko terkena penularan penyakit TB ini,“ ujar Cory.

Untuk itu sambungnya, peringatan Hari TB Sedunia tahun 2017 ini dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang penyakit TB sehingga masyarakat peduli dan berperan aktif dalam penanggulangan TB.

Pada laporannya Kepala Puskesmas Berastagi dr. Rahmenda Sembiring dalam laporan kegiatan yang dihadiri, Dandim 0205/TK Letkol Inf. Agustatius Sitepu, Kapolres TK AKBP Rio Nababan SIK, Pimpinan Bank SUMUT Kabanjahe Muhammad Zaini, Kasubbag Humas dan Pelaporan Setda Kab. Karo Harun Surbakti SSTP, peringatan Hari TB Sedunia di Kab Karo juga menghadirkan LSM “ Community TB Care Aisyiyah”, LSM HIV AIDS” Layanan Anak dan Keluarga”, LSM Medan Plus. Turut pula hadir ODHA/ OHIDHA, dan Unit SAHIVA LPPM USU, serta Muspika Kec. Berastagi. Peserta diperkirakan berkisar 200 an orang.Pada kesempatan itu juga diwarnai dengan pemberian buah tangan dari Bank Sumut Kabanjahe.

Tuberkulosis adalah penyakit paru yang disebabkan oleh bakteri. Tuberkulosis, yang dalam bahasa awam disebut dengan “plek paru” merupakan penyakit multisistemik dengan bentuk klinis yang bermacam-macam. Tuberkulosis adalah penyebab paling umum kematian di seluruh dunia terkait dengan penyakit menular.

Penyakit ini menjadi lebih semakin meningkat di seluruh belahan dunia khususnya di negara berkembang. Selain itu, prevalensi TB resistan (tidak mempan) terhadap obat juga meningkat di seluruh dunia.

Ketidakmempanan obat antibiotik terhadap TBC diakibatkan adanya koinfeksi dengan virus human immunodeficiency (HIV) yang kini semakin menyebar luas. Maka, rejimen deteksi dini HIV dan TBC saling silang, yaitu, pasien yang terkena TBC wajib dicek HIV, dan pasien yang terkena HIV wajib untuk dicek TBC. (karodaily/rel/bag humas dan protocol setdakab karo/infokesehatan).

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.