
KARODAILY.id, Jakarta – Mantan Presiden RI Joko Widodo mendatangi Polda Metro Jaya pada Rabu, (30/04/2025). Didampingi kuasa hukumnya, Jokowi melaporkan tuduhan ijazah palsu.
Dilansir Tempo.co, Jokowi hadir mengenakan batik lengan panjang berwarna coklat, Jokowi langsung menuju Gedung SPKT Polda Metro Jaya sekitar pukul 09.50 WIB. Dia keluar dari gedung tersebut pada pukul 10.15 WIB.
Jokowi langsung masuk ke mobilnya tanpa menyapa wartawan. Jokowi lantas menuju ke Gedung Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya. Hingga pukul 10.50 WIB dia masih berada di dalam.

Usai diperiksa, Jokowi mengaku dicecar 35 pertanyaan oleh pihak kepolisian.
“Ya ditanya banyak, ditanya 35 pertanyaan,” kata Jokowi usai membuat laporan di Polda Metro Jaya, Rabu, (30/04/2025).
Jokowi mengatakan perlu datang langsung untuk melaporkan dugaan fitnah dan pencemaran nama baik ini.
“Ya aduan memang harus saya sendiri datang,” ujarnya.
Sementara itu, seperti dilansir detik.com, Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) melaporkan lima orang terkait tudingan ijazah palsu ke Polda Metro Jaya. Kuasa hukum Jokowi, Yakub Hasibuan, mengungkap kelima orang tersebut berinisial RS, ES, RS, T, dan K.

“Ada 24 video, 24 objek yang sudah Pak Jokowi laporkan juga. Yaitu diduga dilakukan oleh beberapa pihak. Mungkin inisialnya kalau boleh disampaikan ada RS, RS, ES, T dan inisial K,” kata Yakub di Polda Metro Jaya, Rabu (30/4/2025).
Dia mengatakan pihaknya telah menyerahkan nama-nama tersebut ke penyidik. Dia menyerahkan penjelasan terkait pokok perkaranya ke polisi.
“Kami sudah menyerahkan ini kepada penyelidik. Dan penyelidikan masih sekarang tahapannya, sehingga kami hormati, dan kami menyerahkannya kepada pihak kepolisiannya untuk menjelaskan lebih lanjut mengenai pokok perkaranya,” lanjutnya.
Sempat kumpulkan kuasa hukum

Dilansir Tempo.co, Jokowi sempat mengumpulkan para kuasa hukumnya di Restoran Seribu Rasa, Jakarta, (22/04/2025). Pertemuan itu mendiskusikan langkah yang akan ditempuh seiring tuduhan polemik ijazah palsu Jokowi di UGM.
Polemik ini muncul setelah sekelompok massa mendatangi rumah Jokowi di Solo pada 17 April, mempertanyakan keaslian ijazah SMA hingga kuliahnya di UGM. Meski telah menunjukkan dokumen asli dan mendapat konfirmasi resmi dari Rektor UGM, tudingan ini terus berlanjut.
Tim kuasa hukum Presiden RI ke-7 itu mengatakan keabsahan status pendidikan Jokowi tidak semata ditentukan oleh keberadaan ijazah fisik. Pernyataan resmi dari pihak kampus, Universitas Gajah Mada, disebut sebagai bukti sah yang tidak bisa dibantah.
“Kalau ijazahnya hilang, atau kampusnya sudah tidak ada, apakah orang itu tidak pernah kuliah? Yang penting adalah keterangan resmi dari universitas,” kata salah satu tim kuasa hukum Jokowi, Andra Reinhard, dalam konferensi pers di Senayan Avanue, Jakarta Selatan, Senin, (14/04/2025).

Andra menyebut pernyataan para ahli yang menganalisis serta mempertanyakan keaslian ijazah tanpa mandat hukum merupakan perbuatan yang liar. Dia menyebut tindakan itu juga bisa menimbulkan keresahan.
“Mereka tidak melakukannya atas dasar perintah hukum. Itu bukan pembuktian, tapi penggiringan opini,” ujarnya.
Ia menyayangkan isu ini masih bergulir meski Jokowi telah melewati berbagai tahapan verifikasi sejak menjadi wali kota, gubernur, hingga presiden dua periode. Dia mengatakan selama ini keabsahan ijazah Jokowi juga telah lolos verifikasi oleh Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) maupun Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Sementara itu, sekelompok advokat yang tergabung dalam Peradi Bersatu melaporkan tiga orang yang vokal menyuarakan dugaan ijazah palsu Jokowi, yakni Roy Suryo, Tifauzia Tyassuma, dan Rismon Sianipar. Ketiganya dituding telah membuat kegaduhan. Laporan tersebut diterima oleh Polres Jakarta Pusat.(karodaily/berbagaisumber).