Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
EkosistemFokus

Kisah Klasik di Ulang Tahun ke – 32 Tahura Bukit Barisan

Aksi penanaman pohon dan biopori di Ultah Tahura Bukit Barisan ke 32.(ist).

KARODAILY.id,Berastagi- Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan(BB) kini berusia 32 tahun. Dalam usianya yang tak muda lagi, Tahura BB masih menyimpan sejumlah persoalan.Terkhusus, tugas berat itu  menyangkut perambahan lahan dan keterbatasan tenaga pengawas guna memantau kawasan seluas 39.678 Ha.

Pernyataan tadi disampaikan Mantan Kepala Unit Pelayanan Teknis (UPT) Tahura Bukit Barisan Ramlan Barus saat gelar perayaan hari ulang tahun sederhana Tahura BB, Kamis (19/11/2020) di areal parkir Tahura BB, Tongkoh, Dolat Rakyat, Karo.

“Sebenarnya sambutan ini seyogianya disampaikan Kepala UPT yang baru, namun karena beliau masih mempersiapkan kepindahan, saya yang diamanatkan oleh panitia pelaksana,”ujar Ramlan mengawali sambutannya.

Di soal perambahan lahan Tahura Bukit Barisan, Barus yang kini menjabat Kepala KPH V Aek Kanopan, Labuhan Batu Utara mengatakan sampai kini memang menjadi masalah utama, khususnya yang berlangsung di jalan tembus Karo – Langkat.

“Sudah beberapa kali upaya penindakan kita lakukan dengan pihak terkait, namun lagi – lagi keterbatasan tenaga utama kita menjadi alasan realistis yang tidak bisa kita abaikan,”tambahnya.

Saat ini, dari 50 orang pegawai di Tahura Bukit Barisan, tinggal menyisakan 18 orang lagi. Hingga amat tidak mungkin mengawasi keberadaan hutan Tahura, termasuk di jalan tembus Karo – Langkat.

Apalagi, tindakan yustisi yang dilaksanakan pihaknya terhalang dengan kuatnya ekses sosial akibat larangan tinggal pada radius tertentu di kaki GA Sinabung.

“Cukup sulit mengatasi gelombang masuknya masyarakat ke kawasan dengan dalih persoalan kebutuhan lahan pasca larangan tinggal. Yang terakhir kita ambil langkah permohonan ke PLN agar tidak melakukan pemasangan jaringan PLN kesana. Kalau nanti dipasang ada kesan pembukaan  pemukiman dan perladangan yang sekarang berlangsung dilegalkan,” terangnya lagi.

Diluar problematika klasik yang senantiasa terjadi, Ramlan Barus juga menyampaikan beberapa perkembangan positif selama ini yang ada di Tahura Bukit Barisan. Hal ini katanya dapat dilihat dari berbagai langkah konservasi dan  pemanfaatan kawasan dalam,khususnya di bidang ekonomi kepariwisataan.

Untuk konservasi, pihaknya sambung Ramlan telah melakukan kerjasama dengan para pihak. Satu diantaranya dengan PT. Tirta Sibayakindo di areal Taman Pendidikan Konservasi yang berada di kawasan Tahura Bukit Barisan.

Sedangkan pada sektor kepariwisataan, Tahura Bukit Barisan ungkapnya juga melakukan kerjasama, baik dengan kelompok masyarakat, tani dan lembaga lain. Satu contoh yang terlihat adalah di kawasan Air Terjun Sikulikap, Camping Ground Tahura, dan GA. Sibayak.

Ramlan berharap, kerjasama yang kini berlangsung dapat lebih ditingkatkan lagi kedepannya. Begitupun, kekurangan Tahura Bukit Barisan juga dapat diatasi bersama pihak terkait lainnya dimasa yang akan datang.

Sementara itu, pada gelar HUT Tahura Bukit Barisan ke – 32 turut dilaksanakan kegiatan penanaman pohon dan pemasangan biopori. Selain itu, UPT Tahura Bukit Barisan didapati memberikan apresiasi kepada PT. Tirta Sibayakindo untuk komitmen konservasi berkelanjutannya.

Kegiatan HUT Tahura ke -32 tampak dihadiri Camat dan Forkomincam Dolat Rayat, Kepala Desa Dolat Rayat, Pimpinan Bank Sumut Berastagi, sejumlah kelompok tani, dan SoI serta Terra Simalem. (karodaily/nanang).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.