Warga mengamati bangunan RS Mitra Manakarra yang roboh pascagempa bumi, di Mamuju, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021). Petugas BPBD Sulawesi Barat masih mendata jumlah kerusakan dan korban akibat gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,2 tersebut.(ANTARA FOTO/AKBAR TADO)
KARODAILY.id, Mamuju – Warga Kota Mamuju, Sulawesi Barat, mulai mengalami kesulitan untuk mendapatkan air bersih dan makanan setelah gempa magnitudo 6,2 mengguncang.
“Kami butuh air dan makanan karena semua pusat perbelanjaan di Kota Mamuju tutup dan ada yang roboh, Pemerintah Pusat harus membantu masyarakat Sulbar,” kata Indrawati, warga Mamuju, Jumat (15/01/2021) seperti dilansir Antara.
Indrawati mengatakan, saat ini kebanyakan warga kota itu sudah mengungsi.
Sementara mereka memilih tinggal di tenda darurat.
Warga Mamuju belum berani kembali ke rumah karena khawatir adanya gempa susulan.
“Warga belum mau pulang karena selain rumahnya hancur gempa susulan masih terus terjadi, yang jelas kami butuh air dan makanan di pengungsian,” katanya.
Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang Sulawesi Barat dan sekitarnya pada Jumat dini hari.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sulawesi Barat menyatakan, sudah 27 orang ditemukan tewas akibat tertimpa bangunan roboh.
Sebanyak 18 korban tewas ditemukan di Majene dan sembilan orang lainnya ditemukan tewas di Mamuju.
Selain itu, sekitar 200 orang terluka akibat tertimba puing bangunan.(KOMPAS.COM).