Hujan abu saat berlangsungnya erupsi GA. Sinabung membuat kota Berastagi terdampak.(karodaily/nanang).
KARODAILY.id, Berastagi – Gunung Api Sinabung, Senin (10/08/2020) sekitar pukul 10.28 WIB kembali erupsi. Dalam erupsi terakhir, tinggi kolom mencapai ketinggian 5.000 meter. Saat ini Tim Tanggap Darurat Penanggulangan Erupsi GA. Sinabung sedang melakukan penanganan di berbagai bidang.
Informasi yang berhasil dihimpun KARODAILY.id dari grup WhatsApp resmi Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung, menyebutkan terjadi dua kali letusan, yakni pukul 10.16 WIB dan 11.17 WIB dengan tinggi kolom antara 2.000 – 5.000 meter.
Erupsi yang berlangsung pada awal pekan ini sebelumnya telah diprediksi kuat.Data yang ada melaporkan adanya peningkatan catatan kegempaan sejak Senin (10/08/2020) dinihari.
Dengan angin mengarah ke timur, Kecamatan Naman Teran, Merdeka dan Berastagi adalah daerah yang paling terdampak terkena debu vulkanik.
Menurut Plt. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kab. Karo Natanail Perangin angin, pihaknya bersama Kodim 0205/TK, Polres Tanah Karo dan Damkar Kab. Karo sedang mengatasi dampak debu, baik dengan cara pembagian masker maupun pembersihan debu di daerah terdampak.
Status Gunung Api Sinabung sendiri masih dalam status siaga.
Namun demikian, PPGA Sinabung, tetap mengeluarkan perintah kepada masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial 3 km dari puncak G.Sinabung, serta radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Masyarakat juga diminta untuk waspada jika terjadi hujan abu dengan cara tetap memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh.
Bagi warga yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di G. Sinabung diminta tetap waspada terhadap bahaya lahar.(karodaily/nanang).