KaroDaily,KUTA BULUH -Awan duka menyelimuti kawasan Lingkar Sinabung. Dalam sehari, dua relawan tangguhnya meninggal dunia. Satu orang diantaranya karena sakit, sementara seorang lagi, Harpenas Surbakti meninggal saat misi penyelamatan dan pencarian korban hanyut di sungai Lau Nggalam, Desa Kuta Male, Kecamatan Kuta Buluh.
Sebagaimana informasi yang sampai, relawan Jasa Bangun (50), warga desa Selandi Lama, Kecamatan Payung,meninggal karena sakit. Korban adalah salah satu relawan pemantau gunung dan lahar hujan, anggota Bankom dengan sandi 108.
Dia aktif di jejaring relawan lingkar Sinabung dalam proses pemantauan dan pelaporan. Dia juga terlibat dalam tim fasilitator desa dalam pemetaan dan penyusunan Rencana Kontijensi Lahar Hujan Desa Selandi bersama UNDP pada 2016 dan penerima manfaat Pendampingan Petani Kopi di 14 Desa oleh FAO pada 2017.
“Almarhum meninggal dunia pagi ini karena sakit. Kami sedang melayat di rumah duka, di Selandi Lama,” kata Frans Albert dari Sekretariat Bersama (Sekber) Sinabung, Sabtu (20/05/2017) sebagaimana dikutip dari kompas.com.
Satunya lagi, Harpenas Surbakti , warga Desa Payung,Kecamatan Payung.A nggota Beidar Sinabung. Saat kejadian, Harpenas, ikut serta mencari seorang pemancing ikan atas nama Alex Surbakti (22), warga desa Kuta Male,Kecamatan Kuta Buluh yang hanyut di sungai Lau Nggalam,Rabu (17/05/2017) sekira pukul 15.30 WIB.
Relawan yang dikenal ramah ini ini terjatuh ke sungai Lau Nggalam Desa Kuta Male Kecamatan Kuta Buluh, Kabupaten Karo pada Kamis (18/05/2017).Pada Sabtu, (20/05/2017) sebagaimana informasi dari Media Center BPBD Medan diketahui, Tim SAR gabungan yang terdiri Basarnas, BPBD, Polri, TNI, dan masyarakat telah menemukan jenazah Harpenas. Korban ditemukan hanyut di Lau Biang, kawasan Tanjung Merahe, Kutabuluh, Kabupaten Karo.
Ungkapan duka pun mengalir deras. Di grup WA komunitas relawan Sinabung, ragam kalimat penanda turut berduka cita pun tak henti disampaikan kepada kedua orang relawan ini.(karodaily/kompas.com/nanang).