KARODAILY.idm, BARUSJAHE – Anomali cuaca yang terjadi belakangan ini menghantui masyarakat Desa Sukanalu, khususnya khususnya Kesain Rumah Ukir Kecamatan Barusjahe. Hujan lebat yang terjadi mengancam terjadinya longsor di sejumlah titik yang bisa membahayakan keselamatan masyarakat.
“Semalam, Selasa (07/03/2017) sekitar Pukul 19.00 WIB telah terjadi longsor di samping Masjid Desa Sukanalu dan ini bisa kita lihat sama-sama di halaman masjid juga sudah terlihat retakan yang bila hujan deras kembali datang. Tidak menutup kemungkinan masjid ini juga akan jatuh,” ujar Kepala Dusun Kesain Rumah Ukir, Gembira Sitepu, saat perangkat desa yang baru dilantik dan sekretaris camat meninjau lokasi longsor, Rabu (08/03/2017) .
Selain masalah ini, Gembira Tarigan yang baru dilantik menjadi kepala dusun ini juga membawa perangkat desa meninjau longsor yang terjadi di Kesain Rumah Ukir, persisnya disitus budaya Mariam Puntung Putri Hijau.
“Longsor yang sudah lama terjadi kini bertambah besarnya setelah beberapa hari ini hujan deras. Bahkan jarak mulut longsoran ke rumah penduduk hanya berjarak 1,5 meter lagi. Bila hal ini dibiarkan maka rumah penduduk ini dan situs bersejarah itu bisa terbawa longsoran ini,” katanya.
Kepala Desa Sukanalu Pasti Tarigan, ST mengatakan, longsor yang terjadi sebenarnya sudah diprediksikan akan terjadi. Pasalnya, drainase jalan protokol Desa Sukanalu-TigaJumpa tidak memadai, sehingga mengikis tanah yang dilalui. Salah satunya tanah yang ada di bawah masjid tersebut.
“Kita pemerintah bukan tinggal diam untuk hal ini. Sudah hampir setiap tahun kita usulkan ke Musrenbang. Tapi, sampai saat ini belum terealisasi. Belum lagi banjir yang selalu terjadi di Jalan Tarigan, bila hujan dialirkan ke parit ini saya yakin lambat laun jalan penghubung ini pun akan amblas,” ungkap Tarigan seraya menunjukkan bahu jalan protokol yang sudah seperti anak sungai.
Ia menambahkan, berkaitan dengan longsor Putri Hijau, pihaknya juga sudah berupaya semaksimal mungkin untuk meminimalisir longsor. Dalam APBDesa TA 2016 dibuat drainase di sepanjang Rumah Ukir untuk mengalihkan air agar tidak turun ke longsoran yang sama.
“Namun, itu juga tidak begitu maksimal menahan lonsor. Terbukti dari semakin besar longsor yang terjadi. Sehingga, hari ini kita akan kembali surati pemerintah atasan untuk melaporkan hal ini. Kita berharap untuk tahun ini bisa segera terealisasi. Karena bila tidak saya tidak tahu apa jadinya,” pungkas Pasti Tarigan. (kd/daut)