Wednesday, 27 August 2025
kontak@karodaily.id
FokusJurnal Kabupaten

Lonjakan Kasus Rabies di Karo Meningkat: Sudah Tiga Nyawa Manusia Melayang

Vaksinasi rabies yang dilaksanakan oleh fasilitator Dinas Pertanian Karo.(ist)

KARODAILY.id, Kabanjahe – Kasus gigitan hewan penular rabies di Kabupaten Karo pada tahun 2025 berjalan ini meningkat tajam dari sebelumnya. Jumlah ini kemungkinan besar linear dengan angka kematian akibat rabies.

Menurut Plt. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Michael Purba melalui Kepala Bidang Peternakan Rafael Simbolon, hingga pertengahan tahun ini, sudah terjadi 14 kasus gigitan terindikasi rabies (KGTR).

Jumlah ini diketahui meningkat lebih dari seratus persen dari tahun lalu (2024) dengan jumlah 6 kasus dan tahun 2023 sebanyak 13 KGTR.

Dampak gigitan HPR ini pun selaras dengan angka kasus kematian akibat rabies. Fakta menunjukkan selama 3 tahun terakhir ini kasus kematian akibat rabies terus berlangsung, meskipun fluktuatif.

Tahun 2023 kematian akibat gigitan hewan penular rabies berada di angka 3 kasus. Jumlah kemudian menurun hingga menunjukkan 1 kasus pada tahun 2024. Namun yang mengkhawatirkan data kematian warga setelah digigit HPR di tahun 2025 berjalan ini yang telah menyentuh 3 kasus kematian akibat terindikasi rabies.

Rafael Simbolon lebih lanjut mengatakan, kasus gigitan terindikasi rabies ini yang masih cukup tinggi ini jelas membuat pihaknya (Distan Karo) harus bekerja lebih ekstra lagi.

Apalagi jumlah populasi hewan penular rabies diperkirakan meningkat terus. Tahun 2024 data populasi HPR di Karo berada di angka 22.769 ekor. Dari jumlah itu, sekitar 7.500 ekor diantaranya telah mendapatkan vaksinasi rabies.

Sementara di tahun 2025 ini, pihaknya kata Simbolon telah mematok target vaksinasi kepada 16.000 ekor HPR.

Pelaksanaan vaksinasi sendiri terang Rafael dilaksanakan dalam tiga skema. Yang pertama lewat jalur vaksinasi massal yang jadwalnya dilangsungkan pada bulan September atau seiring dengan hari rabies sedunia.

Kemudian vaksinasi melalui jalur permintaan oleh kepala desa/lurah dimana terdapat laporan kasus gigitan terindikasi rabies. Terakhir pelayanan vaksin harian di klinik Dinas Pertanian Karo setiap hari kerja.

“Mohon partisipasi aktif masyarakat pemilik HPR yang memerlukan vaksin untuk dapat datang ke klinik yang kita miliki di Dinas Pertanian Karo,”ujar Rafael.

Pelaksanaan vaksinasi rabies di Kelurahan Gundaling I.(ist)

Bupati Karo Brigjen Pol (P) Dr. Dr. Antonius Ginting, Sp.OG, M.Kes, sebelumnya dengan tegas meminta agar OPD terkait melakukan langkah agar tidak ada lagi kasus gigitan hewan penular rabies (HPR) seperti anjing,kucing, dan kera yang kemudian menyebabkan masyarakatnya meninggal dunia.

Pernyataan tegas ini disampaikan Bupati Antonius Ginting saat peringatan Hari Krida Pertanian Kabupaten Karo 2025, Selasa (24/06/2025) di Taman Kota Kabanjahe.

“Karo harus zero meninggal karena rabies mulai hari ini. Jadi tidak ada lagi orang meninggal karena rabies,”ujarnya.

Ia pun lantas mengingatkan Asisten II Setdakab Karo Dapat Kita Sinulingga untuk melakukan beberapa hal terkait dengan upaya yang dapat membuat pelaksanaan program zero rabies dapat terlaksana.

Hal ini termasuk pada langkah melaksanakan sosialisasi pemakaian penutup mulut untuk anjing atau yang akrab disebut muzzle bila hewan peliharaan tersebut berkeliaran di luar rumah pemilik.

“Ya harus dipakai itu bila keluar. Kalau vaksin kan sudah pasti. Tapi kalau tanpa penutup mulut masih ada resiko kan. Itu yang harus kita hindari,”tambahnya Antonius lagi.

Sebelumnya, Anggota DPRD Karo Bali Ukur Ginting meminta keseriusan pemerintah terhadap penanganan persoalan rabies yang disebabkan oleh gigitan anjing.

Ini katanya sudah seringkali terjadi dan hampir rata mengakibatkan kematian bagi para korban.

“Ini siapa yang bertanggungjawab. Mau kemana kita mengadu. Karena belum ada tindak pidananya kalau digigit anjing dan kemudian korban meninggal,”keluh politisi PAN ini.(karodaily/nanang).

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.