Polisi masih memasang police line di TKP pembunuhan wanita hampir paruh baya di Pasar Buah Berastagi.(ist)
KARODAILY.id, Berastagi – Sudah 24 jam lebih kasus pembunuhan sadis yang menimpa Lina Aprilina br Simanjuntak (48), warga Gg Flamboyan, Desa Jaranguda, Kecamatan Merdeka berlalu. Hingga Selasa (26/08/2025), polisi masih berupaya membongkar kasus tersebut. Identitas pelaku dan motif di balik peristiwa berdarah yang menyita perhatian warga Berastagi itu belum juga terungkap.
Tewasnya Lina pertama kali diketahui pada Minggu (24/8/2025) sekira pukul 23.20 WIB. Ia ditemukan terbujur kaku di kios kain miliknya di Komplek Pasar Buah Berastagi. Korban meregang nyawa setelah tubuhnya dihujani tusukan senjata tajam.
Ironisnya, hampir tak ada warga yang mendengar teriakan dari lokasi, meskipun tempat kejadian perkara hanya sepelemparan batu dari Mapolsek Berastagi. Seakan ‘telinga’ publik ditulikan oleh belenggu dingin malam yang menjerat sepi kawasan itu.
Hingga kini, sebagaimana informasi yang dihimpun KARODAILY.id, polisi belum menemukan titik terang mengenai siapa pelaku pembunuhan keji ini.
Kapolsek Berastagi AKP Hendry DB Tobing membenarkan hal tersebut.
“Kami masih lakukan penyelidikan bersama Sat Reskrim Polres Tanah Karo,” ujarnya singkat, Selasa (26/08/2025) siang.
Fakta di lapangan mendukung pernyataan Kapolsek. Sejumlah polisi berpakaian preman masih terlihat hilir mudik di ruas jalan sekitar Pasar Buah Berastagi. Kuat dugaan, mereka tengah berusaha memperkaya informasi untuk mengungkap misteri kasus ini.
Awan hitam yang masih sedikit tebal menutupi kasus ini diharapkan cepat tersingkap. Meskipun tidak mudah, warga di seputaran Pasar Buah Berastagi yakin polisi bisa mengungkap pembunuhan di ujung pekan kemarin dengan cepat.
Walaupun harus disadari, jejak pelaku hingga kini masih coba ditapaki. Polisi hanya punya bekal kondisi akhir TKP dan sekelumit cerita keseharian korban. Sedangkan dukungan petunjuk gerak manusia pada peristiwa terjadi sama sekali tidak didapati.
Tempat kejadian perkara tegasnya pemilik kios pakaian di Pasar Buah Berastagi.(ist)
Karena diketahui, pada jalur jalan yang sepi jika malam meninggi hampir tidak didapati adanya CCTV dan petunjuk lain.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, adalah Edison Barus, warga sedesa (Jaranguda) yang pertama kali mengetahui peristiwa berdarah ini. Tanpa diketahui banyak, Edison mendapati single parent ini telah terbujur bersimbah darah di outlet pakaian miliknya.
Oleh Edison, kejadian yang menyentak ini kemudian dilaporkan ke Mapolsekta Berastagi. Polisi yang dalam hitungan menit tiba benar mendapati korban sudah tak bernyawa dengan luka tikaman paling sedikit 7 Liang tersebut.
Personil Polsekta Berastagi bersama Koramil 03/Berastagi langsung menuju lokasi kejadian guna mengamankan TKP.
Informasi dihimpun, korban selama ini hidup sendirian. Suami korban telah lama meninggal dunia. Sementara kedua anaknya bekerja dan tinggal di luar Kabupaten Karo.
Selama ini, korban memang dikenal beraktifitas penuh di kios penjualan oleh – oleh berupa pakaian wisata di Komplek Pasar Buah Berastagi. Bila hari libur tiba, korban memang biasa pulang agak larut.(karodaily/nanang).