KARODAILY, TIGANDERKET – Tumbuhnya sejumlah Bunga Bangkai (Amorphophallus titanium) di hutan Desa Gunung Merlawan, kecamatan Tiganderket, Kabupaten Karo,diharapkan dapat dimanfaatkan secara maksimal sebagai salah satu daya pikat wisata di Kab karo. Badan Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara menyambut baik keinginan masyarakat sekitar.
Penanggungjawab BKSDA di Kabupaten Karo, Amin Ahmadi mengatakan pihaknya realistis dengan kondisi yang ada.
Meskipun termasuk kedalam tumbuhan yang dilindungi, namun karena Bunga Bangkai tidak tumbuh dan mekar sepanjang tahun, BKSDA dalam kapasitas mendorong agar tanam langka itu cukup dijaga dari mulai tumbuh hingga mekar.
Apalagi, bila masyarakat dan Pemkab Karo mampu mengemas kekayaan dan keunikan Bunga Bangkai, bukan tidak mungkin kedepannya pada setiap tumbuh dan mekarnya bunga yang dalam bahasa Karo disebut Tubung itu menyedot animo pengunjung.
“Ya sikap masyarakat menjaga itu positif, dikembangkan aja lagi agar dapat bernilai ekonomis tanpa merusak alam sekitar”, ujarnya.
Sebelumnya,Bunga Bangkai di sekitar hutan Desa Gunung Merlawan ditemukan Alvianta Surbakti.Itu terjadi saat dirinya melakukan perburuan monyet liar yang kerap merusak tanaman jeruk warga di Desa Gunung Merlawan.
Seperti disebutkannya, bunga Tubung tersebut masih dalam keadaan kuncup atau belum mekar, yang sekarang dilestarikan warga sekitar bersama dengan Karang Taruna.Dijelaskannya, dalam kawasan hutan Desa Merlawan ini memang kerap tumbuh bunga Bangkai, dalam satu tahun bisa ditemui warga sekitar antara tiga, dan empat bunga Tubung yang hidup mulai membesar. Namun,untuk kelestariannya sangat minim dijaga warga.
“Bunga Bangkai memiliki keunikan tersendiri. Dimana batang pohon nya, tumbuh, dan berjarak sekitar puluhan meter dari bunganya. Kelestarian bunga Bangkai minim disadari warga. Lantaran ada warga yang merusaknya, atau membawa pulang bunga Bangkai tersebut guna ditanam di halaman rumahnya. Hidup bunga Bangkai tidak bisa jauh dari batang pohon, dimana akar bunga nya berhubungan langsung kepada bunganya, guna kelangsungan hidupnya,” ucapnya.
Prediksi Alvianta, bunga Bangkai tersebut akan mekar sempurna pada hari Natal 25 Desember mendatang.Dan akan dijaga oleh warga desa,serta Karang Taruna.
Saat ini, jalan menuju area bunga Bangkai tersebut sudah dibenahi warga, dengan mendirikan anak tangga.Pembenahan tersebut dilakukan agar para pengunjung dapat dengan mudah melintasi jalur hutan menuju arah jalan bunga Bangkai. Ditambah lagi jalur akan dilengkapi dengan arah penunjuk.
“Jalur lintas disertai dengan penunjuk arah sudah kita sediakan, agar warga yang ingin berkunjung melihat langsung bunga langka ini bisa sampai ke tujuan tanpa tersesat di dalam hutan, dan kami warga desa bersama Karang Taruna juga siap menjadi penunjuk jalan,” ucap Alvianta Surbakti. (mtd/karodaily/nanang)