Saturday, 18 October 2025
kontak@karodaily.id
DisasterFokusInternasional

Pasca Gempa Bumi dan Peringatan Tsunami, WNI di Jepang Diminta Tetap Waspada

Gempa bumi 7.6 SR picu kebakaran di kawasan pemukiman Wajima, Prefektur Ishikawa.(int)

KARODAILY.id, Jakarta – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,6 mengguncang Jepang hingga memicu tsunami. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI mengatakan saat ini ada 1.315 WNI yang menetap di kawasan pusat gempa. Para WNI diimbau tetap waspada.

Adapun gempa berkekuatan magnitudo 7,6 ini melanda prefektur Ishikawa, Jepang, pada 1 Januari 2024 pada pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB. Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Muhammad Lalu Iqbal mengatakan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka sedang berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk mengetahui dampak gempa.

“Kemlu saat ini sedang berkoordinasi dengan KBRI Tokyo dan KJRI Osaka untuk mengetahui dampak gempa dan tsunami. KBRI dan KJRI tengah berkoordinasi dengan otoritas setempat dan simpul masyarakat Indonesia,” kata Iqbal dalam keterangan tertulis, Senin (01/01/2024).

Gempa ini juga dirasakan di wilayah Prefektur Niigata, Toyama, dan Fukui, Nagano, Gifu, Tokyo, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara, Tottori, Iwate, Miyagi, dan Akita. Gempa juga telah menyebabkan gelombang tsunami.

Berdasarkan sistem lapor diri KBRI Tokyo, ada 1.315 WNI yang tinggal di Prefektur Ishikawa.

“Sistem lapor diri KBRI Tokyo mencatat terdapat 1.315 WNI yang menetap di Prefektur Ishikawa,” ujarnya.

KBRI Tokyo dan KJRI Osaka juga telah mengimbau WNI tetap waspada akan gempa susulan. Mereka juga diminta memantau informasi dari otoritas setempat.

“KBRI Tokyo dan KJRI Osaka telah mengeluarkan imbauan agar masyarakat WNI tetap waspada atas gempa susulan dan tsunami dan selalu memantau informasi dan arahan otoritas setempat. Peringatan tsunami di sepanjang pesisir barat Jepang masih belum dicabut hingga malam hari ini waktu Jepang,” tuturnya.

WNI di Kanazawa memilih mengungsi di mesjid pasca gempa bumi 7,6 SR.(int)

WNI memilih mengungsi ke masjid dan aula publik milik pemerintah

Seorang WNI di Jepang, Dian Novitasari, mengatakan dia dan keluarganya memutuskan untuk mengungsi karena alarm peringatan terus menyala. Saat ini, dia bersama keluarga dan 12 orang lainnya mengungsi ke masjid Kanazawa yang lokasinya lebih tinggi daripada kawasan lainnya.

Menurut Dian, karena tidak banyak barang di masjid tersebut, hanya buku-buku dan Al Quran yang jatuh ke lantai.

Dian mengatakan dia dan keluarganya tidak berada di rumah saat gempa yang berpotensi tsunami itu melanda. Ketika tiba di tempat tinggal mereka di lantai 3, dia melihat barang-barang sudah berjatuhan ke lantai.

“Tadi saya pulang, mixer menyala berputar-putar, kaca-kaca terbuka sebagian, televisi semua jatuh ke lantai,” kata Dian seperti dikutip dari Antara, Senin (01/01/2024).

Guncangan dahsyat juga sempat dirasakan WNI di prefektur lain seperti Tottori. Sejumlah WNI di Prefektur Toyama juga tengah mengungsi ke tempat yang lebih tinggi.

Pemerintah setempat mengimbau agar pengungsi tetap di area pengungsian dan tidak boleh pergi ke tempat yang lebih rendah. Kapal-kapal terpantau sudah meninggalkan pelabuhan.

Saat ini masih terjadi gempa susulan dan berpotensi tsunami. Badan Meteorologi Jepang memperingatkan bahwa tinggi tsunami bisa mencapai lima meter.

Gelombang tsunami akibat gempa tersebut kemungkinan bisa menjangkau 300 kilometer dari pusat gempa.

Gempa bumi 7,6 SR di Jepang rusak banyak bangunan rumah.(int)

Rusia Terancam, Korsel Ikut Keluarkan Peringatan Tsunami

Rusia ikut terancam tsunami pasca gempa berkekuatan magnitudo 7,4 melanda Prefektur Ishikawa, Jepang pada pukul 16.10 JST atau 14.10 WIB, hari ini, Senin (01/01/2024)

Seperti dilansir Reuters, lokasi yang dimaksud adalah sebagian pantai barat Pulau Sakhalin dan wilayah daratan Primorsk dan Khabarovsk, yang terletak dekat Jepang di pesisir Pasifik Rusia.

Sebelumnya disampaikan bahwa beberapa wilayah di Jepang sudah dilanda tsunami, meskipun tingginya belum diketahui pasti. Korea Selatan juga sudah mengeluarkan peringatan tsunami.

Pihak berwenang di kota pelabuhan Vladivostok di wilayah Primorsk telah mengumumkan kepada siapa pun yang berlayar di perairan setempat harus segera kembali ke pantai.

Meski demikian, otoritas setempat meminta warga tetap tidak panik mengingat lokasi yang jauh. Sekalipun ada tsunami, kemungkinan besar gelombangnya kecil dan tidak mematikan.(karodaily).

Sumber Berita : detik.com dan CNBC Indonesia

 

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.