Tuesday, 21 October 2025
kontak@karodaily.id
AgronomicKaro Today

Petani Padi di Barusjahe Rugi Besar

KARODAILY, BARUSJAHE – Penanaman padi sawah di Desa Serdang Kecamatan Barusjahe seluas 120 Ha mengalami penurunan produksi hingga 80 persen. Bahkan, beberapa petani mengalami gagal panen.

“Sebagian besar petani mengalami kerugian yang cukup besar dan perlu mendapat bantuan guna penanaman berikutnya,” ujar Kepala Desa Serdang Dastanta Barus didampingi Ketua Gapoktan Desa Serdang, Laksamana Tarigan kepada Camat Barusjahe Drs. Kalsium Sitepu yang meninjau areal pertanian warga, Senin (06/02/2017).

Senada, Ketua Gapoktan Desa Serdang Laksamana Tarigan mengungkapkan, penanaman di Desa Serdang dilakukan akhir September 2016 atau musim tanam April – September. Pertumbuhan tanaman sangat bagus dan jumlah anakan mencapai 30 batang. Namun, pada saat bulir keluar sekitar Desember 2016, padi tersebut diterpa angin kencang selama 8 hari.

“Setelah itu juga terkena paparan debu erupsi Sinabung yang tebal. Kerusakan pada pertanaman padi tersebut terlihat pada bulan Januari. Kerusakan tanaman terlihat pada bulir padi yang berwarna kecoklatan. Sedangkan pada bulir yang berwarna kuning tidak berisi,” katanya.

Dalam kunjungannya tersebut, Camat Barusjahe didampingi Kepala UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Barusjahe, Erik Sitepu, SP dan Danramil Barusjahe menemukan bahwa kondisi tanaman di areal persawahan Desa Serdang mengalami kerusakan seperti laporan kepala desa dan ketua Gapoktan.

Kalsium mengaku prihatin dan meminta para petani untuk tidak putus asa untuk menanam padi. Ia mendesak instansi terkait melalui Kepala UPT Pertanian untuk mencari solusi pemecahan masalah ini.

“Agar petani bisa dibantu guna penanaman padi berikutnya yang langsung ditindak lanjuti oleh Kepala UPT dengan membuat laporan ke Dinas Pertanian,” pintanya.

Kepala UPTD Dinas Pertanian Kecamatan Barusjahe Erik Sitepu menjelaskan, varietas yang ditanam adalah Inpari 28 yang merupakan turunan dari kelompok penangkar di Desa Serdang.

“Dan hasil pantauan langsung ini didapati bahwa bulir-bulir padi kosong dan tidak terisi penuh. Pada batang tidak didapati ada gejala serangan OPT, seperti busuk pelepah,” katanya.

Setelah melakukan perbandingan pada areal yang terlindungi dari paparan abu Sinabung dan terpaan angin kencang tersebut, kerusakan tanaman hanya sedikit terganggu dengan pengurangan produksi 30 persen.

“Untuk kesimpulan sementara kami bahwa tanaman padi tersebut mengalami kegagalan penyerbukan,” pungkas Erik. (kd/rel/ds)

EDITOR: ABDULLAH LATHIF MANJORANG

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.