
KARODAILY.id, Berastagi – Dalam upaya pemberdayaan sumber daya lokal, PT. Tirta Sibayakindo (PT.TSI) – produsen air minum dalam kemasan bekerjasama dengan PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) gelar pelatihan Mbayu (menganyam-red) bambu bagi masyarakat di Lembah Sibayak, Karo, beberapa waktu lalu.
Menurut CSR Coordinator PT. Tirta Sibayakindo Darmadi, ST pada kick off kegiatan, pelatihan kerajinan bambu yang didukung pihaknya merupakan bahagian penting dari pengembangan kegiatan ekonomi masyarakat atau economy development (Ecodep). Dibawah payung AQUA Lestari,Coorporate Social Responsibility (CSR) PT. Tirta Sibayakindo sebut Darmadi selama ini berkomitmen penuh dalam program Ecodep.
Hal ini sambungnya tentu diselaraskan dengan potensi sumber alam lokal, termasuk didalamnya keberadaan tanaman bambu yang melimpah di kawasan Lembah Sibayak.
Darmadi berharap dengan konfigurasi manis antara potensi dan keinginan masyarakat mengembangkan kualitas ekonomi keluarga, pelatihan kerajinan bambu dapat lebih luas lagi menyentuh aspek pengembangan nilai ekonomis dari bambu tadi.
“Dengan pelatihan ini kita berkeinginan masyarakat dapat menambah kemampuan mengekplorasi nilai ekonomis bambu. Jadi tidak hanya terbatas pada pembuatan keranjang dan tonggang untuk tanaman, namun lebih dari itu bambu juga bisa menjadi kerajinan tangan lain yang memiliki nilai seni budaya khas setempat,” ujar Darmadi.
Sementara itu, mewakili PT. Pertamina Geothermal Energy (PGE) Rizky Rahayu dalam sambutannya menyampakan program pelatihan kerajinan bambu sejalan dengan Coorporate Social Responsibility Social (CSR) PT. PGE dalam bidang pemberdayaan masyarakat yang kerap disebut Pertamina Peduli.
Rizky menyambut baik keinginan perubahan yang tumbuh di masyarakat melalui pelatihan ini. Karena didalamnya tambah Rizky terdapat upaya mengembangkan potensi kearifan lokal dengan pengembangan SDM kreatif pengrajin bambu untuk meningkatkan sumber daya lokal wisata air panas yang dapat mendukung budaya asli daerah Lembah Sibayak.
“Program ini adalah kegiatan kolobarasi pemberdayaan berkelanjutan yang bekerjasama dengan PT. Tirta Sibayakindo dan menggandeng mitra Yayasan Cipta Fondasi Komunitas sebagai implementor sosial dalam pengembangan masyarakat. Kita sambut baik kegiatan ini,”terangnya.
Lebih lanjut Rizky mengatakan PT. PGE Sibayak dan PT. Tirta Sibayakindo beekeinginan kuat pelatihan pengembangan skill untuk pengrajin bambu dapat berjalan dengan baik dan berkesinambungan sampai masyarakat sukses menjual hasil produksinya sendiri yang sekaligus menjadi ciri khas Sibayak dari potensi asli daerah.
“Peluang usaha juga akan terbuka lebar bagi masyarakat yang ingin mendorong minatnya untuk mendukung usaha ini. Hal ini juga tidak terlepas dari partisipasi stakeholders dalam peningkatan pemberdayaan masyarakat lokal melalui program CSR PT. PGE bersama dengan PT. Tirta Sibayakindo,”tandasnya.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Koperasi Usaha Kecil Menengah Kab. Karo Adison Sebayang, MMA yang hadir dalam acara kick off pelatihan menyampaikan apresiasinya kepada dua perusahaan yang ada di lembah sibayak yakni PT Tirta Sibayakindo dan PT. Pertamina Geothermal Energy.
Dengan kerja kolaborasi kedua perusahaan ini Adison berharap masyarakat Semangat Gunung dan Doulu dapat mengembangkan kemampuan hingga bisa menambah pendapatan dan mendongkrak perekonomian desa.
Pada kick off program kerajinan bambu ini, pihak pelaksana (CFK) tetap menerapkan protokol kesehatan dengan mengendepankan kewajiban cuci tangan pakai sabun, menjaga jarak dan memakai masker. Setiap tamu undangan juga dilakukan pengecekan suhu tubuh sebelum masuk mengikuti kegiatan.
Kick off pelatihan kerajinan bambu ini sendiri dilakukan untuk mensosialisasikan program kerajinan bambu kepada stakeholders.Keterlibatan stakeholders (pemangku kepentingan) dalam pelaksanaan kegiatan ini diharapkan dapat mendukung keberlanjutan program ini di masa yang akan datang.
Pelatihan saat ini masih berlangsung dan ditenggat selesai dalam waktu satu bulan dan dimulai pada tanggal 21 September 2020. (karodaily/rel /nanang).