KARODAILY,KABANJAHE – Masyarakat di seputar lingkar Sinabung harapkan peralatan “Early Warning System” (EWS) atau alat peringatan dini bahaya erupsi Gunung Api Sinabung, Kab Karo cepat difungsikan. Aktifnya EWS diyakini dapat membantu masyarakat mengetahui sejak awal adanya bahaya dari hulu Sinabung yang mengarah ke sungai sungai dibawahnya.
Apalagi, desakan agar pengaktifan EWS di Sinabung makin mengemuka setelah pada Rabu (18/01/2016), lahar hujan kembali menerjang sebahagian kawasan kecamatan Tiganderket, utamanya Kutambaru,Susuk dan Sukatendel.
“Pentinglah, biar warga juga mengetahui secara cepat apa yang sedang terjadi. Jadi pertanda awal masyarakt bisa bersiap diri”,ujar Kesukanta Ginting, warga Tiganderket.
Sementara, menurut Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Natanael Peranginangin, belum aktifnya EWS karena masih menunggu pihak Kementrian Desa dan PDTT dari Jakarta.
“Begini, yang memberikan dan membangun itu KemenDesa. Janji mereka pada januari ini mereka datang untuk mengaktifkan sekaligus mensosialisasikan penggunaannya”,terangnya.
Selain itu, Nael juga menyebut jika pihak KemenDesa mengatakan masih ada system dari EWS itu sendiri yang harus diupgrade. Plt camat Tiganderket, Sukur Berahmana juga menyatakan jika peralatan EWS di kecamatannya belum aktif. Hingga, kejadian lahar hujan Rabu (18/01/2017) tidak dapat diketahui sejak awal.
“Kalau sudah aktif kemarin, warga Sukatendel pasti bersiap karena alarmnya berada disana”,papar Sukur.
Sebagaimana kembali diterangkan Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Karo, Natanael Peranginangin, terdapat 8 titik pemasangan EWS Sinabung khusus untuk peringatan dini di jalur sungai yang ada di hilir Sinabung.
“Ada delapan titik aliran sungai Lau Borus yang dipasang. Kita masih menunggu pengaktifan dan pengetahuan pengoperasian dari EWS itu sendiri”pungkasnya. (karodaily/nanang).
