Pemberian vaksin rabies kepada hewan dalam bulan bakti rabies yang digelar Dinas Pertanian Kab. Karo.(karodaily/nanang).
KARODAILY.id, Kabanjahe – Dinas Pertanian Kabupaten Karo targetkan pemberian vaksin rabies bagi 15.500 hewan penular rabies (HPR) pada tahun 2022. Meski terbilang besar, angka ini sejatinya belum menyentuh kebutuhan vaksinasi seluruh HPR.
Dari data yang muncul pada Pencanangan Bulan Bakti Rabies, Kamis (01/09/2022), di taman Kota Kabanjahe depan kantor Dinas Pertanian Kabupaten Karo, jumlah keseluruhan hewan penular rabies (HPR), anjing, kucing, dan kera di Karo sebanyak 22. 216 ekor.
Sehingga menurut Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Karo Ir. Metehsa Purba didampingi Sekretaris drh. Hernie, kegiatan vaksinasi rabies tahun ini baru bisa memenuhi sekitar 70 persen HPR.
“Kita harapkan ini bisa mendukung Kabupaten Karo bebas rabies. Kedepan kita berupaya terus agar vaksinasi bisa menjangkau semua hewan penular rabies,”ujar Metehsa.
Sebagaimana diketahui, jumlah hewan penular rabies dari tahun lalu mengalami peningkatan. Metehsa mengungkapkan, tahun 2021 terdapat 21.732 ekor HPR.Saat itu pihaknya menargetkan pemberian vaksin kepada 15.200 ekor dan capaian 12.569 ekor.
Sedangkan pada tahun 2020 populasi HPR adalah sebanyak 20.359 ekor, dengan target pemberian vaksin 14.200 ekor dan capaian menyentuh 12.982 ekor.
Untuk itu, Metehsa meminta kerjasama semua pihak, termasuk para kepala desa untuk mendukung kegiatan bulan bakti rabies ini yang dimulai sejak 1 September hingga 14 Oktober 2022.
Sementara itu, saat membuka kegiatan Pencanangan Bulan Bhakti Rabies Tahun 2022, Bupati Karo Cory S Sebayang didampingi pejabat terkait dan camat se- Kab. Karo menyatakan program vaksinasi rabies massal merupakan kegiatan penting untuk menekan dan mencegah angka kematian akibat rabies.
Cory S Sebayang menyatakan bahwa program vaksinasi rabies di Kabupaten Karo dilaksanakan dengan gratis.
Dari sumber resmi di Distan Karo ditemui angka kasus gigitan HPR yang menyebabkan kematian untuk tiga tahun terakhir masih fluktuasi. Pada tahun 2020 terdapat 13 kasus.
Angka itu sempat menurun di tahun 2021, dimana hanya muncul 10 kasus. Namun hingga awal bulan September 2022, jumlah kasus gigitan HPR telah sampai 11 kasus.(karodaily/ nang).