Wednesday, 27 August 2025
kontak@karodaily.id
Milky Way

Tiga Zona Wisata Karo

KaroDaily,KABANJAHE- Pemkab Karo siapkan pembenahan tiga zona wisata di daerah ini. Langkah ini penting dilakukan agar pertumbuhan ekonomi wisata cepat terwujud.

Gagasan ini diungkapkan Bupati Karo, Terkelin Brahmana SH beberapa waktu lalu sebagaimana dilansir harianandalas.com. Menurutnya tiga zona yang dimaksud adalah zona komersial, zona sosial, dan zona budaya. Penataan untuk zona komersial misalnya, seputaran Peceren, Jalan Gundaling, Veteran Berastagi. Zona komersial ini bisa dibangun tempat-tempat komersial, seperti hotel dan tempat-tempat untuk menjamu para pelancong.

Daerah lainnya yang ikut bersolek ditujukan sebagai zona sosial atau zona pemerintahan daerah. Di sana, nanti akan dibangun ruang terbuka di mana masyarakat bisa menikmati kawasan sekitar. “Di sana, ada Gereja GBKP, Katolik, Masjid, Kelenteng serta Vihara,” ujarnya.

Untuk kawasan terakhir adalah zona budaya yang merupakan kawasan Desa Budaya Lingga dan Desa Dokan. Wilayah ini nanti akan menjadi pusat budaya dan wisata Kabupaten Karo. Kondisi saat ini, dia mengakui, banyak kelemahannya. Saat ini, di sana masih terlihat kurang tertata dengan baik. Untuk itu, semua fasilitas dan bangunan perlu diremajakan kembali.

“Peremajaan tersebut nantinya dilakukan sebagai perbaikan bangunan-bangunan lama yang memiliki nilai historis sejarah,”ujar Bupati Karo sembari menambahkan Pesta Budaya Mejuah-Juah direncanakan digelar Oktober 2017 nanti di Berastagi, pelaksanaanya harus lebih baik dari Festival Bunga dan Buah.

Dari daerah ini, sebenarnya banyak yang bisa dijual kepada penikmat wisatawan. Tinggal lagi bagaimana kemasannya, bagimana mengelolanya. Bagaimana kita memaksimalkan potensi yang ada. Misalnya, daerah pertanian mengandalkan cara bercocok tanam leluhur pun layak dijual kepada wisatawan. Di luar negeri sudah banyak dilakukan seperti itu.

“Dinas Budaya dan Pariwisata Karo harus kreatif dan agresif memanfaatkan peluang yang ada,”imbuh Terkelin.

Keberadaan PKL liar di sejumlah trotoar, baik di Kota Kabanjahe maupun Berastagi tak bisa ditoleransi. Untuk itu perlu dipikirkan, baik oleh Pemkab Karo maupun DPRD berinisiatif membangun “PKL Center”, mengenai lokasinya bisa kita pikirkan bersama-sama, baik di Kabanjahe maupun Berastagi.

“Mereka perlu mendapat perlindungan hak hidup untuk berusaha atau berwiraswasta di tengah persaingan hidup makin ketat. Kalau mereka direlokasi dan diawasi dengan tertib di sebuah tempat yang nyaman, kemungkinan bisa menambah semangat PKL ini untuk tetap berwiraswasta sekaligus menambah PAD,”jelasnya.

Menyinggung soal pasar tradisional Kabanjahe dan Berastagi, dia mengaku program peremajaan pasar ini merupakan langkah penting yang harus secepatnya dilaksanakan. Dalam menghadapi persaingan dengan pasar-pasar modern yang belakangan kian menjamur, apalagi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) dan persaingan antardaerah di Sumatera Utara makin ketat.(karodaily/harianandalas.com)

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.