KaroDaily,TANJUNG BARUS – 10 hari pasca banjir bandang yang menerjang jalan perladangan Desa Tanjung Barus, Kecamatan Barus Jahe, belum terlihat adanya bantuan alat berat dari Pemkab Karo. Masyarakat yang sudah membutuhkan pun dengan seadanya berupaya melakukan pembersihan batang pohon yang berserakan diatas lumpur.
Langkah warga tak lain dikarenakan jalan yang terkena bandang merupakan akses satu satunya ke areal perladangan Juma Buhara, jalan menuju lokasi petani bertani. Fakta bandang ini telah mengakibatkan penduduk yang akan membawa hasil tani keluar maupun pupuk ke dalam terpaksa harus memikul jalan menanjak sepanjang 1,5 Km.
“Kami harus mengeluarkan tenaga lebih yang terkadang bagi yang sudah tua tua tidak lagi sanggup. Kami mohon agar pemerintah cepat turun tangan,” ujar Naheson Ginting, warga Tanjung Barus.
Sementara itu, Kepala Desa Tanjung Barus, Berlin Oke Bangun mengaku sudah menyurati pemerintah atasan guna menanggulangi dampak bandang ini. Sebelumnya, ia bersama sama masyarakat telah berupaya membersihkan jalan usaha tani.
“Apalah daya kami, batu-batu dan kayu-kayu besar ini tidak akan mampu kami bersihkan. Surat sudah kami sampaikan, tapi belum ada tanda-tanda ditidaklanjuti,” terang Bangun.
Sedangkan Camat Barus Jahe, Drs Kalsium Sitepu mengatakan dampak banjir bandang disampaikan ke pimpinan dan instansi terkait juga langsung kita surati untuk segera menurunkan alat berat.
“Kita terus mendesak agar sesegera mungkin turun,”aku Kalsium.
Peristiwa bandang di jalan menuju Juma Buhara, Tanjung Barus ini berlangsung 28 April 2017 lalu. Air, lumpur, kayu, bebatuan dan material lain yang menghantam kemungkinan berasal dari sumber sumber di hulu Deleng (Pegunungan ) Barus.(karodaily/iwan).