Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
DisasterFokusInspiratifMilky Way

Wisata Sadar Bencana : Jaminan Kenyamanan Baru Usaha Wisata Alam di Karo

Jaminan kenyamanan dan keselamatan di lokasi wisata alam adalah hal mutlak yang mesti dimiliki para pelaku usaha wisata alam.(ist).

KARODAILY.id,Berastagi – Destinasi wisata di Kabupaten Karo diharapkan terapkan standart keamanan dan keselamatan berwisata. Penerapan dinilai dapat semakin meningkatkan kepercayaan dan minat kunjungan para wisatawan.

Demikian salah satu poin penting dari kegiatan Pelatihan Keamanan dan Keselamatan di Daya Tarik Wisata Kabupaten Karo, yang berlangsung selama 4 hari, Selasa – Jumat (22-25/08/2023) di Rudang Hotel Berastagi. Pelatihan sendiri dilaksanakan Dinas Kebudayaan,Pemuda, Olahraga Serta Pariwisata Karo.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan,Pemuda, Olahraga Serta Pariwisata Karo Munarta Ginting,SP, didampingi Kepala Bidang Ekokomi Kreatif Rista Natalia Boru Sinaga, pelatihan keamanan dan keselamatan yang digelar ditujukan guna mendukung kenyamanan dan pengembangan wisata.

Karena, dengan tumbuhnya pemahaman akan wisata yang aman, bakal menaikkan nilai keinginan wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata. Selain itu, dari sisi keselamatan, bagi areal wisata yang utamanya memanfaatkan potensi alam, dapat meyakinkan pengunjung menjaga rasa amannya.

Para peserta diberikan bekal pengetahuan tentang kebencanaan dari BPBD Karo.(karodaily/nanang).

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo Juspri Nadeak, saat pembukaan kegiatan juga menekankan pentingnya standarisasi dan pengetahuan kepada wisata sadar bencana.

Kenapa ini penting sebut Nadeak, dikarenakan secara geografis, wilayah Kabupaten Karo berada di wilayah “ring of fire” atau cincin api. Dimana, potensi bencana sudah dan tetap ada.

Sehingga, jalan satu – satunya adalah memberikan pemahaman yang kuat kepada pengelola wisata untuk menciptakan lingkungan wisata yang sadar akan bencana.

“Bencana itu tidak harus besar. Tetapi potensinya yang kita lihat. Bisa kebakaran lahan,tanah longsor,bandang,dan lainnya. Inilah peran pengelola wisata untuk mampu memberi amaran kepada pengunjung untuk dapat waspada dalam berwisata,”ujar Nadeak.

Pelatihan sendiri hampir rata diikuti oleh para pelaku usaha wisata yang kecendrungannya berada di alam bebas. Dengan melihat tata wilayah yang tidak selalu seimbang, sesungguhnya pelatihan ini memberi pembelajaran bagi pengelola untuk dapat melihat secara detail potensi bencana yang dapat terjadi di sekitarnya.

Para peserta mendapat waktu menjelaskan potensi bencana di wilayah masing – masing, seperti di kawasan Gajah Bobok, Kecamatan Merek.(karodaily/nanang).

Seperti yang berada di kawasan sekitar Gunung Api Sinabung, Sipiso piro, Gajah Bobok, Tahura Bukit Barisan dan Tongging, besar peluang bencana dapat terjadi.

Disini, para pemateri yang berasal dari Dibudporapar Karo dan BPBD Karo menekankan pentingnya pengetahuan dasar tentang kebenaran dapat diterapkan di destinasi wisata alam.

“Salah satu yang paling utama adalah bagaimana himbauan, penunjuk jalur evakuasi, dan teknik mengelola kepanikan serta keselamatan dapat diterapkan secara massif ke pengunjung,”ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Karo Surya Ginting.

Kedepannya, para pelaku usaha wisata meminta kepada pemerintah untuk meningkatkan lebih pelatihan serupa.Khususnya di bidang keterampilan dalam menangani keselamatan.

Selain menerima materi ruangan, para peserta juga mendapat pengalaman pengayaan pengetahuan lapangan ke objek wisata alam Danau Lau Kawar, Sabana Sinabung,Sipiso piro dan Gajah Bobok. (karodaily/nanang).

 

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.