Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
FokusKaro Today

Bupati Karo Sebut Distribusi Air Bakal Kembali Normal , Anggota DPRD Karo Sesalkan Langkah Kades Merdeka

Warga terpaksa mengantri air bersih akibat putusnya distribusi air bersih di Berastagi.(ist).

KARODAILY.id, Berastagi -Putusnya distribusi air bersih kepada sekitar 2.500 pelanggan Perusahaan Daerah (Perumda) Tirtanadi Cabang Berastagi selama enam hari terakhir membuat banyak pihak bereaksi. Dalam waktu dekat pemerintah memberi sinyal kuat persoalan akan selesai.

Bupati Karo Cory S Sebayang melalui Kepala Dinas Kominfo Karo Frans Leonardo Surbakti,SSTP,mengatakan setelah melihat kondisi terakhir pihaknya langsung melakukan komunikasi lintas sektoral.

Hasilnya, sesegera mungkin masalah ini dapat diatasi dan masyarakat kembali dapat menikmati hak prinsip dalam kebutuhan air bersih.

“Mudah – mudahan dalam waktu yang tidak terlalu lama, masalah ini dapat segera selesai dan masyarakat dapat kembali mendapatkan air bersih dari Tirtanadi,”ujar Leo.

Dodi Sinuhaji Sesalkan Langkah Kades Merdeka

Sikap yang sama juga ditunjukkan Anggota DPRD Karo Dodi Sinuhaji. Menurutnya, dengan melihat tidak adanya Perda yang menyangkut tata kelola CSR yang diterbitkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Karo, apa yang dilakukan oleh Kepala Desa Merdeka perlu kiranya dikoreksi.

“Kita berharap kepada semua pihak agar melihat kebutuhan rakyat yang lebih besar. Menutup sumber air dan mengorbankan masyarakat pelanggan tentu tidak dibenarkan,”tegas Dodi.

Untuk itu langkah – langkah Pemkab Karo menyelesaikan masalah ini dipandang sudah bijak. Yang terpenting tambah Dodi adalah bagaimana kemudian air bersih kepada 25.000 pelanggan di Berastagi dan sekitarnya dapat kembali hidup.

Matinya distribusi air sejauh ini diakibatkan konflik atas sumber air yang berada di Desa Merdeka,Kecamatan Merdeka,Kabupaten Karo.

Terputusnya pasokan air bersih mulai berlangsung Jumat (21/04/2023) sore, atau sehari sebelum perayaan Hari Raya Idul Fitri 1444 H yang ditetapkan pemerintah. Sejak itu hingga hari ini, Rabu (26/04/2023), konsumen Tirtanadi Berastagi tetap belum mendapatkan hak atas air.

Informasi yang berkembang menyebut matinya distribusi air kepada pelanggan berawal dari penutupan kran air dari sumber utama Tirtanadi Cabang Berastagi di Pancur Sepuluh Desa Merdeka. Aksi sepihak ini dilakukan oleh Pemerintahan Desa Merdeka Kecamatan Merdeka.

Kepala Desa Merdeka Karius Surbakti mengakui tindakan memutus distribusi air dari sumber di Pancur Sepuluh Desa Merdeka merupakan efek dari ketidakperdulian Perumda Tirtanadi terhadap permintaan mereka.

“Sudah satu bulan yang lalu kita layangkan. Tapi sampai terakhir tidak digubris sama sekali. Langkah pemutusan ini adalah ujung dari penantian kita terhadap sikap mereka (Tirtanadi).,” tegas Karius.

Dari keterangannya (Karius) menerangkan jika pihaknya menuntut kenaikan alokasi dana coorporate social responsibility (CSR) Tirtanadi kepada Desa Merdeka.Adapun nilainya sambung Karius adalah sebesar 36 juta rupiah setahun.

Selain itu, Karius juga menjelaskan jika mereka juga meminta hal lain kepada Tirtanadi.
Kepala Perumda Tirtanadi Cabang Berastagi Hamdan kepada sejumlah pihak,termasuk Anggota DPRD Karo Dodi Sinuhaji menjelaskan jika masalah terputusnya distribusi air di wilayah Berastagi dan Kecamatan Merdeka akibat belum adanya titik temu pihaknya dengan Pemerintahan Desa Merdeka.

Hal ini sambung Hamdan utamanya menyangkut permohonan Pemdes Merdeka guna menaikkan alokasi dana CSR dengan nilai sekitar 30-an juta rupiah setahun. Menurutnya ini tentu masih belum dapat direalisasika .Apalagi baru pada tahun 2021 yang lalu pihaknya menaikkan alokasi dana CSR untuk Desa Merdeka 12 Juta rupiah setahun dari sebelumnya 10 Juta rupiah.

Ketidakmampuan itu sebutnya, dikarenakan Perumda Tirtanadi tidak termasuk dalam kategori perusahaan yang mematok tarif tinggi kepada pelanggan atas penggunaan air yang berlangsung. (nanang/karodaily).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.