Tuesday, 26 August 2025
kontak@karodaily.id
AgronomicEkonomi PasarFokusNasional

Stok Beras di Bulog Belum Cukup, Jokowi Sebut Bakal Impor 1,5 Juta Ton hingga Akhir Tahun

Presiden Joko Widodo (kiri) berdialog dengan (dari kiri) Plt Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi, Dirut ID Food Frans Marganda Tambunan, Sestama Bapanas Sarwo Edhy dan Dirut PT Sang Hyang Seri Adhi Cahyono Nugroho seusai meninjau panen padi di Ciasem, Subang, Jawa Barat, Minggu, 8 Oktober 2023. Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi meninjau panen padi di sawah seluas 500 hektare dan membagikan bantuan secara langsung kepada para petani. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

KARODAILY.id, Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyebut cadangan beras di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat hingga akhir tahun.

Jokowi berencana menambah stok beras dengan melakukan impor hingga akhir tahun ini. Penurunan stok dan produksi beras akibat fenomena El Nino.

“El Nino, apapun, memberikan pengaruh pada produksi, memberikan pengaruh pada hasil panen yang ada,” kata Jokowi pada Minggu, (08/10/2023), usai memantau langsung panen raya di desa Ciasem, Subang, Jawa Barat.

“Memang masih kurang sehingga dari stok yang ada di Bulog saat ini 1,7 juta ton, masih menambah lagi, sampai akhir tahun kira-kira 1,5 juta ton,” kata Jokowi.

Presiden dan rombongan bergabung dengan petani yang sudah memanen padi di lahan seluas 760 hektare di Ciasem. Produksi beras di wilayah ini sekitar 9 ton per hektar. Jokowi hadir didampingi Kepala Badan Pangan Nasional sekaligus Plt. Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi. Hadir pula Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin.

Dalam rapat terbatas di Istana Merdeka Jakarta, Selasa, (03/102023), Presiden sudah menginstruksikan kabinetnya untuk memitigasi dampak El Nino. Jokowi meminta tiga hal; pertama pemetaan persoalan secara komprehensif; kedua fokus untuk strategi tersedianya air; ketiga daerah sentra produksi pangan agar dicek terus-menerus untuk kecukupan air.

Pada rapat itu, sejumlah kementerian dan lembaga terkait menyampaikan laporan terbaru terkait langkah mitigasi terhadap persoalan kekeringan. Misalnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang melaporkan 60 sampai 80 persen persediaan air di Indonesia saat ini masih efektif.

El Nino masih akan bertahan hingga akhir Oktober, dan pada November mulai terjadi transisi dari kemarau ke musim hujan. El Nino diprediksi moderat hingga akhir tahun, melemah di Februari-Maret, dan berakhir di bulan Maret.

Penurunan produksi berdampak pada naiknya harga untuk beras yang sudah berlangsung selama beberapa pekan terakhir.(karodaily).

Sumber : Tempo.co

 

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.