Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
Breaking NewsDisasterFokusNasional

Gunung Marapi di Sumbar Erupsi, 11 Pendaki Meninggal Dunia

Sejumlah murid SD berada di depan sekolahnya sebelum ujian saat Gunung Marapi mengeluarkan abu vulkanik di Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023).Antara Foto

KARODAILY.id, Bukit Tinggi – Sebanyak 11 orang pendaki Gunung Marapi di Provinsi Sumatera Barat ditemukan meninggal dunia, Senin (04/12/2023). Kemudian, masih ada 12 pendaki yang belum ditemukan.

“Hingga pukul 07.00 WIB tadi sudah ditemukan 11 pendaki dalam keadaan MD (Meninggal Dunia). Sedangkan tiga orang lainnya selamat,” kata Kepala Basarnas Padang, Abdul Malik, dalam rekaman video kepada media, Senin (04/12/2023) seperti dilansir BBC News Indonesia.

Menurut Abdul Malik, identitas korban yang meninggal dunia belum diketahui. Saat ini korban dalam proses evakuasi dari atas gunung.

Berdasarkan data dari Basarnas Padang, ada 75 pendaki yang terjebak saat Gunung Marapi erupsi, Minggu (03/12/2023) sore.

Sebanyak 49 orang berhasil dievakuasi dengan selamat pada Minggu (03/12/2023) malam. Menurut Abdul Malik, sebagian dari mereka dirawat di rumah sakit di Padang Panjang dan Bukittinggi.

Tim SAR melakukan evakuasi korban erupsi Gunung Marapi yang mengalami luka bakar di jalur pendakian proklamator, Nagari Batu Palano, Agam, Sumatera Barat, Senin (4/12/2023) dini hari.Antara Foto

Gunung Marapi meletus sekitar pukul 14.53 WIB, Minggu (03/12/2023).

Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi mengatakan radius erupsi berada tiga kilometer.

“Ketinggian kolom abu tidak teramati karena tertutup awan. Untuk radius erupsi masih di 3 kilometer,,” kata Rifandi kepada Kompas.com, Minggu (03/12/2023).

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), erupsi tersebut disertai dengan adanya aliran piroklasik ke arah utara dengan jarak luncur tiga kilometer.

Kemen ESDM

Masih menurut PVMBG, aktivitas vulkanik Gunung Marapi pada awal 2023 didominasi oleh terjadinya erupsi eksplosif yang berlangsung sejak 7 Januari 2023 sampai 20 Februari 2023 dengan tinggi kolom erupsi berkisar antara 75 – 1.000 meter dari puncak.

Selanjutnya erupsi berhenti dan aktivitas kegempaan lebih didominasi oleh Gempa Tektonik Lokal dan Tektonik Jauh.
Imbauan untuk masyarakat

Kepala Pos Pengamatan Gunung Marapi, Ahmad Rifandi, menyebutkan status Gunung Marapi saat ini masih dalam level waspada. Masyarakat diharapkan tidak mendekati wilayah yang rawan terdampak erupsi.

PVMBG mengimbau masyarakat memakai masker bila keluar rumah jika terjadi hujan abu, untuk mengurangi dampak abu vulkanik bagi kesehatan.

Masyarakat juga diimbau mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.(karodaily).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.