Kawasan pemukiman di Kampung Asam, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi yang terancam bahaya.(karodaily/nanang)
KARODAILY.id, Berastagi – Dinas Perumahan dan Permukiman (Perkim) Kabupaten Karo akan turunkan tim guna menginventarisir dampak bencana tanah longsor pada permukiman penduduk Lingkungan Kampung Asam, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi.
Sebelumnya, pimpinan DPRD Karo bersuara keras atas lambannya penanganan dampak bencana di kawasan yang berjarak sepelemparan batu dari Tugu Perjuangan Berastagi tersebut.
Kepastian hadirnya tim teknis disampaikan Kepala Dinas Perkim Kabupaten Karo, Jhon Karnanta Sembiring. Menurutnya, usai menerima tembusan sepotong surat dari Camat Berastagi melalui pesan pada Rabu (15/01/2025), pihaknya akan segera menurunkan tim kerja yang akan menginventarisir dampak bencana itu.
“Secepatnya akan kita tinjau ke lapangan.Tadi surat (tembusan) dari Camat Berastagi sudah kita terima,”ujar Jhon Karnanta.
Wakil Ketua DPRD Karo, Imanuel Sembiring.(ist)
Meskipun, tembusan surat yang dikirim sebelumnya terlalu jauh dari masa pelaporan awal. Dalam surat Nomor: 362/1-043/BTG/2024 tertanggal 2 Desember 2024, Camat Berastagi, David Cardona Sembiring berdasarkan surat Lurah Tambak Lau Mulgab I Nomor: 360/298/TLM.I/2024 tanggal 27 November 2024 tentang bencana tanah longsor di Kampung Asam Berastagi tanggal 26 November 2024 kemudian melayangkan surat ke BPBD Karo.
Surat yang tertuju ke BPBD Karo dan ditembuskan ke Dinas Perkim Karo itu juga masih dalam bentuk laporan awal yang sangat sederhana. Sehingga diperlukan pengecekan langsung atas bencana dan dampaknya.
Jauhnya jarak antara laporan dan tindakan ini sempat memicu sikap kritis sejumlah legislator. Wakil Ketua DPRD Karo, Imanuel Sembiring meminta agar Dinas Perkim Kab. Karo segera melakukan langkah antisipasi atas dampak rawan area longsoran di pemukiman penduduk, Lingkungan Kampung Asam, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi.
“Kita minta agar instansi teknis seperti Dinas Perkim melakukan langkah yang nyata. Karena kita sama – sama mengetahui kondisinya cukup berbahaya sekali,”tegas Imanuel.
Politisi Partai NasDem asal Dapil Karo V yang meliputi Kecamatan Berastagi, Merdeka, dan Simpang Empat ini mengaku heran dengan lambannya respon pihak terkait atas dampak lanjutan dari tanah longsor yang berada di belakang pemukiman warga tersebut.
Areal persawahan milik petani yang tertimbun material longsor dari Kampung Asam Berastagi.(karodaily/nanang)
Sebagaimana diketahui, satu titik kawasan pemukiman penduduk di lingkungan “Kampung Asam”, Kelurahan Tambak Lau Mulgab I, Kecamatan Berastagi terancam ikut rubuh pasca peristiwa tanah longsor yang terjadi tahun 2024.
Hal ini disebabkan longsoran tanah telah menyentuh bahagian belakang rumah penduduk. Di titik ini, tanah longsor yang terjadi memiliki garis panjang sekitar 50an meter. Tinggi longsoran dari permukaan tanah ke bawah sekitar 30 meter.
Material longsoran tanah bahkan telah menutup areal persawahan sayur “daun parit” atau selada air. Sawah yang terkena dampak sama sekali tidak lagi dapat difungsikan.
Kondisi ini jelas sangat mengkhawatirkan. Selain memberi ancaman pada kerugian material penduduk, nyawa manusia juga dipertaruhkan.
Sementara di bawahnya, masyarakat tani tidak bisa mengolah lahan sebagai pendukung kehidupan ekonomi keluarga mereka.
Hal yang sama juga dapat diketemukan di Lingkungan Listrik Atas, Kelurahan Gundaling I. Beberapa unit rumah penduduk hadapi ancaman longsor susulan.
Pada peristiwa longsor tahun lalu, rumah milik warga di dekat bangunan salah satu gereja bergeser akibat dorongan material longsoran.(karodaily/nanang).