
KARODAILY.id, Tiga Panah – Pemkab Karo melalui Dinas PUTR Karo siapkan pembangunan sistem drainase dari Tiga Panah dengan titik akhir pembuangan ke Sungai Lau Biang tahun 2025 ini. Hadirnya program ini adalah jawaban dari genangan air yang kerap terjadi di Tiga Panah akibat ketiadaan sistem drainase yang laik.
Pernyataan itu dikemukakan Kepala Bappeda Litbang Nasib Sianturi. Menurutnya (Nasib) didampingi Kadis PUTR Karo Edward Pontianus Sinulingga dan Camat Tiga Panah Hasbel Karo Sekali, pembangunan drainase akan difokuskan di jalan Sungai 2, Desa Tiga Panah, Kecamatan Tiga Panah.
“Sesuai dengan instruksi Bapak Bupati, hari ini kami turun langsung melakukan survei ke lokasi. Di titik ini, dan pada tahun ini juga, akan kita bangun drainase untuk mengatasi banjir yang selama ini menjadi keluhan masyarakat di ruas jalan besar Kabanjahe–Tiga Panah,” ujar Nasib.

Drainase yang akan dibangun ini sambung Kepala Bappeda Litbang Karo ini akan berlokasi persis di belakang Kantor PLN Ranting Tiga Panah. Dari hasil pengukuran dimensinya didapati adanya penurunan laju air.
Dalam pembangunannya nanti, proyek itu terang Sianturi lagi akan menggunakan skema sumber dari dana tak terduga milik Pemkab Karo.
“Kemarin aku izin ke pimpinan. Kita sudah sepakat itu nanti anggaran kita. Dalam pergeseran ini kita bikin di dana tidak terduga tahun ini,”ujarnya, Kamis (17/04/2025).

Kesepakatan ini tambah Nasib merupakan tindak lanjut dari koordinasi pihaknya dengan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sumut yang memuat prinsip kegotongroyongan.
Nasib juga menegaskan Pemkab Karo sudah meminta kepada BBPJN Sumut untuk merubah dimensi parit yang telah dibangun sebelumnya di jalan nasional Kabanjahe – Merek, persisnya di depan GPDI Tiga Panah.
Hal ini penting mengingat dengan dimensi parit yang dikerjakan sebelum ini telah menimbulkan genangan dan luapan air meskipun hujan datang dalam intensitas yang biasa. Nasib juga mengatakan pihaknya telah meminta BBPJN Sumut untuk meneruskan pengerjaan drainase yang ke arah Desa Suka, Kecamatan Tiga Panah.

Pada kelanjutannya, Bappeda Litbang Karo juga telah meminta kepada Kepala Desa dan Camat Tiga Panah untuk membebaskan lahan di belakang Kantor Ranting PLN Tiga Panah.
Ini sebut Nasib sangat urgen dikarenakan perencanaan awal, drainase akhir ini akan berada di tengah jalan. Hal ini kemudian berimplikasi pada keharusan pembangunan jalan di sisi kanan dan kirinya.
Jika nantinya pembangunan drainase ini dapat terealisasi, pada ruas jalan Kabanjahe – Tiga Panah telah terdapat tiga jalur pembuangan, yakni Suka, Tiga Panah, dan Lau Dah.

Sebagaimana diketahui, dalam setiap turunnya hujan, genangan air kerap hadir dan berlangsung di wilayah Tiga Panah. Hal ini utamanya akibat tidak adanya saluran pembuangan yang layak. Jika pun terdapat sistem drainase, pada salurannya dipenuhi sedimentasi serta sampah.
Akibatnya, air pembuangan masyarakat dan hujan tak lagi tertampung dan kemudian menyebabkan genangan.
Sebelumnya pada saat musim libur lebaran yang baru saja lewat, Bupati Karo Antonius Ginting menyempatkan diri mengunjungi Tiga Panah untuk mengecek saluran drainasenya. Antonius yang mengukir langsung parit dan sedimentasi di dalamnya meminta dengan tegas agar persaoalan drainase buruk itu dapat segera diatasi.
Fokus Normalisasi drainase

Selain membangun sistem drainase yang layak, Bupati Karo Brigjen Pol (P) Dr. dr. Antonius Ginting,Sp.OG,M.Kes sangat fokus terhadap normalisasi saluran drainase yang ada. Jangan heran, bila di titik – titik utama, Bupati Karo langsung memonitor langsung perkembangannya.
Selain melalui Dinas PUTR, gerakan normalisasi drainase okeh Bupati Karo ini juga diturunkan melalui gerakan gotong royong bersama para ASN di Karo.
Hampir di seluruh saluran drainase primer sumbatan dan tumpukan sampah dibersihkan.

Gerak tanggap dan cepat Bupati Karo kemudian diikuti oleh jajaran terkait. Dinas PUTR Karo selaku pelaksana sejak satu bulan yang lalu meningkatkan program normalisasi saluran drainase di sejumlah titik, termasuk yang berada di jalan nasional Medan – Kabanjahe.
Menurut Kepala Dinas PUTR Karo, normalisasi drainase difokuskan mengangkat sedimentasi yang telah membuat alur perjalanan air terhambat. Ini sebut Edward menjadi penting agar tidak terjadi luapan air saat hujan ke badan jalan.
Sehingga, setiap harinya, Dinas PUTR Karo selalu menerjunkan tim kerja guna memantau dan melakukan pembersihan pada titik yang dianggap rawan sumbatan. (karodaily/nanang).