Bupati Karo Cory Sebayang dan jajaran bersama Ka.KCP Bulog Kabanjahe Eko Radityo melepas beras bantuan pemerintah di Kantor Bulog Kabanjahe.(ist/igkominfokaro)
KARODAILY.id, Kabanjahe – Cadangan beras di Kabupaten Karo aman dan terkendali. Meski demikian, Pemkab Karo diharapkan tetap dapat mengendalikan harga beras yang melambung tinggi di pasaran.
Kepastian amannya stok beras di Karo ini disampaikan Kepala KCP Bulog Kabanjahe Eko Radityo kepada KARODAILY.id, Selasa, (03/10/2023). Menurutnya, saat ini terdapat sekitar 500 ton beras di gudang Bulog, jalan Djamin Ginting, Kabanjahe. Jumlah ini sebut Eko akan bertambah. Karena 1.000 ton beras lainnya masih dalam perjalanan.
Stok beras itu sambung Eko sudah termasuk dengan cadangan beras Pemkab Karo sebesar 610.440 kg atau 610 ton lebih. Cadangan beras ini merupakan alokasi beras yang diperuntukkan bagi 20.348 keluarga penerima manfaat (KPM) se Kab. Karo tahun 2023.
Selain cadangan beras di Bulog, gambaran amannya ketersediaan pangan, utamanya beras di Kabupaten Karo juga dapat dilihat dari total produksi padi dalam bentuk gabah kering giling (GKG) di Kabupaten Karo. Tercatat, tahun 2022, produksi GKG mencapai 151.886 ribu ton atau sekitar 151 886.000 kg. Jika mengacu kepada kebutuhan beras per kapita penduduk per tahun daerah, ketersediaan salah satu bahan pangan ini sebenarnya mencapai posisi surplus.
Menurut keterangan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Ir. Metehsa Purba, kebutuhan beras masyarakat di Karo rata rata berada di angka 104,4 kg/kapita/tahun atau 8.7 kg/kapita/bulan.
Merujuk data jumlah penduduk Kabupaten Karo pada tahun 2022 sebesar 414.429 ribu jiwa ( berdasarkan hasil proyeksi penduduk interim 2020-2023 ), maka angka kebutuhan beras per tahunnya tercatat sebanyak 43.266.387,6 kg.
Fakta ini jelas Metehsa, menyisakan nilai lebih produksi gabah. Paling tidak sambungnya, terdapat selisih lebih sekitar 52.026.612,4 kg dari konsumsi beras per tahunnya.
Surplus beras resmi senilai 52 ribu ton lebih itu didapat setelah jumlah produksi gabah kering giling di Karo tahun 2022 sebesar 151.886 dikonversi menjadi beras setara dengan 93.293 ton beras.
Namun, kelebihan produksi padi lokal itu tidak lantas membuat harga beras dapat dikontrol. Tetap saja kenaikan harga beras yang belakangan secara nasional terjadi, juga dialami Kabupaten Karo.
Sejauh ini , sebagaimana data dihimpun KARODAILY.Id dari pedagang toko dan grosir di Berastagi,harga beras berada di angka Rp 15.066/kg untuk jenis premium seperti Siudang. Sedangkan, pada beras jenis medium (mangga), harganya dipatok Rp 14.200/kg.
Sementara, pada tingkat eceran harga jual beras untuk setiap kilogramnya variatif. Untuk beras kelas premium, pengecer menjual satu kilogram beras seharga Rp 15.600.
Angka ini jelas diatas harga rata – rata beras secara nasional.Berdasarkan data Panel Harga Pangan milik Badan Pangan Nasional, harga beras medium berada di angka Rp 13.050/kg.(karodaily/nanang).