Salah satu areal pertanaman petani di Desa Suka Tepu, Kecamatan Simpang Empat, Kab. Karo yang terdampak debu Sinabung ketika dikunjungi Gubsu dan rombongan.(ist).
KARODAILY.id, Berastagi – Tujuh kecamatan di Kabupaten Karo alami kerugian pada sektor pertanian. Paparan debu vulkanik Sinabung, nyata telah menahan laju perekonomian masyarakat tani di Karo.
Data yang diperoleh dari Dinas Pertanian (Distan) Kab. Karo, menyebutkan, sejak tanggal 8 hingga 14 Agustus 2020, terdapat jumlah lahan pertanaman yang terkena debu vulkanik seluas 6.824,5 Ha.
Luasan lahan itu, terang Kepala Dinas Pertanian Kab. Karo Metehsa Purba, berada di tujuh kecamatan antara lain, Kecamatan Naman Teran, Simpang Empat, Merdeka, Dolat Rayat, Kabanjahe, Barusjahe, dan Berastagi.
Akibat debu vulkanik yang menyerang 29 komoditi, baik itu hortikultura dan pangan, pihaknya sambung Purba, memperkirakan nilai kerugian petani di Karo lebih dari Rp. 170,4 miliar.
” Kerusakan itu kita lihat ada yang dalam bentuk kerusakan ringan, sedang dan berat. Ini tentu sangat membuat kita risau,” ujarnya.
Adapun rincian kerusakan tanaman akibat erupsi Sinabung sampai tanggal 14 Agustus 2020 perkecamatannya sebagai berikut : Kabanjahe hanya mengalami rusak ringan seluas 652 hektar.
Kecamatan Simpang Empat kerusakan ringan 1.113 hektar, sedang 890,4, dan berat 222,6 hektar (total 2.226 Ha). Naman Teran kerusakan ringan 227 hektar, sedang 340,5 hektar, berat 567,5, dan puso 552 hektar (total 1.689 Ha).
Merdeka menunjukkan kerusakan ringan 265,1 hektar, sedang 106,04 hektar, berat 159,06, dan puso 181,5 (total 711,7 Ha).
Sementara 3 kecamatan yang komoditinya hanya mengalami rusak ringan yakni Kecamatan Berastagi seluas 512,8 hektar. Dolat Rayat 613 hektar, dan Barusjahe seluas 420 hektar.
Petugas gabungan BPBD Karo, TNI dan Polri bahu membahu bersihkan daerah terdampak debu Sinabung.(ist).
Libur Tetap Giatkan Aksi Pembersihan Debu Vulkanik Sinabung
Ditempat terpisah Plt. Kepala BPBD Kabupaten Karo Natanail Perangin-angin menerangkan pihaknya kini bekerjasama dengan TNI-Polri masih tetap melakukan pembersihan di areal terdampak, khususnya di jalur transportasi vital dan pemukiman warga.
Kegiatan pembersihan papar Nail dilaksanakan tanpa memandang hari libur seperti pada Kamis (20/07/2020). Kerjasama penyiraman debu vulkanik diketahui menyasar sejumlah desa terpapar Sinabung.
“Selain melakukan pembersihan sisa material debu vulkanik pasca erupsi, kita juga sudah melayangkan permohonan bantuan kawasan terdampak ke Pemerintah Pusat. Sekiranya segera terealisasi untuk meringankan beban warga,” pungkas. Natanail Perangin-angin.(karodaily/ nanang).