KARODAILY.id, Berastagi – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karo diminta sesegera mungkin melakukan operasi pasar untuk meminimalkan dampak gejolak kenaikan harga beras di pasaran.Hal ini penting guna menjaga daya beli masyarakat yang sedang melemah.
“Harus ada tindakan nyata dan segera dalam kaitan pelaksanaan operasi pasar beras di seluruh Kabupaten Karo. Jadi tidak hanya wacana,”ujar Anggota Komisi B DPRD Karo Dodi Sinuhaji.
Lebih lanjut Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Karo ini mengatakan, operasi pasar sebagaimana diperintahkan oleh presiden, sangat dibutuhkan di Kabupaten Karo, mengingat tingginya jumlah konsumsi beras masyarakat.
“Harus kita sadari, kita tidak terbiasa dengan pangan alternatif selain beras. Itu mengapa angka konsumsi beras tetap tinggi. Ini yang mesti dipikirkan solusi cepatnya oleh pihak eksekutif. Dalam hal ini Disperindag Karo,”tambah Dodi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Karo Hendrik Philemon Tarigan menyebut kenaikan harga beras di Kabupaten Karo berada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kg.
Tingginya kenaikan harga beras di sejumlah pasar di Karo pun seiring dengan angka inflasi daerah yang berada di bilangan 4 %. Hal ini jelas diatas angka inflasi nasional sekitar 3%. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi tahunan pada Agustus 2023 sebesar 3,27% (year-on-year/YoY) atau berada di kisaran target pemerintah 3% plus minus 1%.
Untuk itulah pihaknya sambung Hendrik
berupaya untuk mengatasi keadaan dengan memaksimalkan sinergitas bersama gudang Bulog Kabanjahe.
Dimana, Bulog diharapkan menambah mitra kerja dengan pedagang dalam penyaluran beras keluaran Bulog. Diluar itu, tentu pelaksanaan operasi pasar menjadi pilihan lain yang tak terelakkan.
“Sembari kita amati, kita akan rencanakan operasi pasar di sejumlah kecamatan. Hal ini penting guna mengatasi gejolak kenaikan harga,”ujar Hendrik.(karodaily/nanang).
