Monday, 25 August 2025
kontak@karodaily.id
AgronomicFokusKesehatan

Dua Minggu Jelang Hari Raya Qurban, Distan Karo Bakal Awasi Lebih Kesehatan Ternak

Pengawasan arus keluar masuk ternak ke Kabupaten Karo oleh Dinas Pertanian Kab. Karo.(dok)

KARODAILY.id,Kabanjahe – Dua minggu menjelang perayaan Hari Raya Qurban 1443 H, Dinas Pertanian Kabupaten Karo akan melakukan monitoring ketat atas hewan yang ternak yang akan disembelih. Langkah ini dilakukan demi menjaga hewan di Karo bebas dari penyakit mulut dan kuku (PMK).

Sebagaimana disebutkan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo Ir. Metehsa Purba kepada KARODAILY.id, Sabtu (25/06/2022), penyakit mulut dan kuku yang menyerang hewan ternak seperti ternak sapi, kambing, domba, dan babi sudah sangat mengkhawatirkan.

Namun demikian, Kabupaten Karo hingga sekarang (saat konfirmasi) masih dinyatakan bebas kasus PMK.

“Sesuai data harian yang kita terima dari Pemerintah Propinsi Sumatera Utara, sudah 14 Kabupaten/kota yang ada di propinsi ini hewannya telah terjangkit PMK. Beruntung Kabupaten Karo tidak termasuk didalamnya,”ujar Metehsa.

Sosialisasi bahaya penyakit PMK pada ternak di areal perdagangan ternak.(dok).

Meski begitu, Metehsa tidak ingin mengendurkan kebijakan pemantauan dan pengetatan pada hewan ternak yang ada di Kabupaten Karo. Apalagi menjelang Hari Raya Qurban yang akan berlangsung bulan depan.

Sejak awal merebaknya kasus PMK ini, Dinas Pertanian Kab. Karo sambung Metehsa telah membuat pos tanggap darurat di lima titik. Pos ini bekerja setiap hari Selasa – pekan ternak.

“Diluar pendirian pos, kita juga gelar sosialisasi ke kecamatan.Dan khusus untuk Hari Raya Qurban, petugas kita nantinya akan mendatangi semua lokasi penyembelihan hewan qurban .Minggu ini akan kita cek kesiapan di lapangan,”tambahnya.

Sebelumnya, dari informasi, didapati Dinas Pertanian Kab. Karo telah memberikan pembekalan kepada inseminator dalam upaya antisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku pada ternak didaerah ini.

Waspadai sebaran penyakit PMK pada ternak, Kadis Pertanian Karo berikan penyuluhan kepada Inseminator.(igdinaspertaniankaro).

Kala itu, Metehsa dengan tegas meminta kepada para inseminator agar menjadi corong atau sumber informasi yang akurat bagi peternak.

Lebih lanjut Metehsa didampingi Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Karo juga menekankan pentingnya pelaksanaan standar operasional prosedur (SOP) pelayanan inseminasi buatan (IB) dan perlindungan diri bagi para inseminator.

Hal ini agar yang bersangkutan tidak menjadi bahagian dari rantai penularan PMK.(karodaily /nang).

Leave a Reply

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.