KARODAILY.id, Kabanjahe – Harga beras premium dan medium di Kabupaten Karo terpantau naik. Selain operasi pasar, Pemkab Karo juga menjalin kerjasama dengan gudang Bulog Kabanjahe dalam hal penambahan mitra kerja.
Kenaikan harga beras itu sendiri sebagaimana diungkap Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pemkab Karo Hendrik Philemon Tarigan berada di kisaran Rp 2.000 hingga Rp 3.000 per kg.
Angka ini terbilang cukup tinggi. Karena, Panel Harga Badan Pangan Senin (11/09/2023) mencatat kenaikan berkisar naik Rp60 ke Rp12.760 per kg untuk jenis medium dan jenis premium naik Rp60 ke Rp14.390 per kg.
Tingginya kenaikan harga beras di sejumlah pasar di Karo pun seiring dengan angka inflasi daerah yang berada di bilangan 4 %. Hal ini jelas diatas angka inflasi nasional sekitar 3%. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi tahunan pada Agustus 2023 sebesar 3,27% (year-on-year/YoY) atau berada di kisaran target pemerintah 3% plus minus 1%.
Untuk itulah pihaknya sambung Hendrik berupaya untuk mengatasi keadaan dengan memaksimalkan sinergitas bersama gudang Bulog Kabanjahe.
Dimana, Bulog diharapkan menambah mitra kerja dengan pedagang dalam penyaluran beras keluaran Bulog. Diluar itu, tentu pelaksanaan operasi pasar menjadi pilihan lain yang tak terelakkan.
“Sembari kita amati, kita akan rencanakan operasi pasar di sejumlah kecamatan. Hal ini penting guna mengatasi gejolak kenaikan harga,”ujar Hendrik.
Harga beras naik dipicu penghentian ekspor dan El Nino
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut kenaikan harga beras yang terjadi di dunia membuat harga di dalam negeri jadi semakin mahal. Hal ini disampaikan Jokowi saat melakukan tinjauan dan pemberian bantuan sosial di gudang Perum Bulog di Dramaga, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Senin (11/09/2023).
“Ya karena semua negara naik, ini sama seperti barang lain. BBM (bahan bakar minyak) juga gitu kan. Kalau harga pasar dunia naik pasti dalam negeri terkerek,” kata Jokowi kepada wartawan.
Menurut Jokowi harga harga beras naik imbas dari beberapa negara yang melakukan menghentikan ekspornya. Selain itu karena produksi padi yang tengah menurun imbas fenomena El Nino.
“Apalagi beberapa negara stop untuk tidak ekspor beras seperti India yang produksinya gede, ekspornya biasanya gede stop,” ujar Jokowi.(karodaily/nanang/berbagai sumber).
